Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan sentimen dari dalam negeri dari rilis neraca perdagangan Mei yang mencatatkan defisit lebih besar dari bulan sebelumnya memicu depresiasi rupiah.
"Pergerakan rupiah cenderung berbalik melemah seiring dengan respons negatif atas meningkatnya defisit neraca perdagangan Indonesia yang mencapai 1,52 miliar dolar AS," ujar Reza.
"Bahkan masih ada sentimen dari rencana pelonggaran LTV juga tidak cukup kuat mengangkat rupiah," ia menambahkan.
Apresiasi euro terhadap dolar AS diharapkan terus bertahan dan bisa membantu rupiah bertahan di zona hijau.
Hari ini rupiah diestimasikan akan bergerak dengan kisaran support Rp14.158 per dolar AS dan resisten Rp14.146 per dolar AS.
Baca juga: Menteri Keuangan jelaskan soal pelemahan rupiah
Baca juga: Pelemahan rupiah masih bisa "dimaklumi" kata BI
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018