Banda Aceh (ANTARA News) - Tim khusus bahan peledak Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri sedang mendalami kasus pelemparan granat nenas yang meledak di halaman kantor Wakil Bupati (Wabup) Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Minggu malam (29/7).
"Tim puslabfor telah mengumpulkan barang bukti berupa serpihan granat di lokasi kejadian untuk menyelidiki jenis bahan peledak itu," kata Kabid Humas Polda NAD, Kombes (Pol) Jodi Heriyadi di Banda Aceh, Senin.
Selain itu, aparat kepolisian terus melakukan pengembangan penyidikan kasus untuk mencari tersangka pelaku yang menggunakan bahan peledak jenis granat dan melemparkan ke kantor pemerintah di Bireuen, sekitar 224 kilometer timur Kota Banda Aceh itu.
Pelemparan granat di Kantor Wakil Walikota Bireuen, di jalan Laksamana Malayahati pusat kota "juang" Bireuen pada Minggu pukul 22.45 itu mengejutkan banyak masyarakat, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Granat tersebut meledak menghancurkan kaca dan pintu masuk ruang kerja Kantor Wakil Bupati Tgk Busmadar. Pasangan Tgk Nurdin AR dan Tgk Busmadar Ismail, dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bireuen oleh Gubernur Irwandi Yusuf atas nama Mendagri pada 25 Juli 2007.
Bupati dan Wakil Bupati itu maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bireuen melalui jalur independen dan mendapat dukungan dari Komite Peralihan Aceh (KPA/GAM) akhir Juni 2007.
"Yang jelas kita akan usut terus kasus itu sebagai aksi kriminal yang mengacaukan suasana damai dan aman di Aceh. Sejauh ini kami masih melihat pada unsur pengacauan suasana," tegas Kombes Jodi Heriyadi.
Ledakan itu mengakibatkan kaca pecah, pintu rusak dan meninggalkan bekas berupa lubang dengan diamater sekitar 10 sentimeter. Aparat kepolisian juga akan menyelidiki motif di balik pelemparan granat apakah terkait dengan suksesi kepala daerah atau bukan.
"Kita akan menyediliki motif dari pelemparan bahan peledak itu apakah terkait dengan suksesi kepala daerah atau bukan, maka semuanya akan terungkap setelah kami mendapatkan pelakunya," ujar Jodi Heriyadi.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007