Messenger Kids, dilansir dari laman The Verge, diperkenalkan sejak tahun lalu agar anak-anak di bawah 13 tahun dapat menikmati pengalaman bertukar pesan di bawah pengawasan orang tua.
Facebook menambah sejumlah fitur baru agar Messenger Kids dapat diatur oleh dua orang, sebelumnya hanya satu. Selain itu, bagi para orang tua yang membuat akun untuk anak mereka, aplikasi memberikan panduan untuk orang dewasa dan anak agar dapat menggunakan aplikasi secara bijak, misalnya dengan mengigatkan untuk berlaku sopan dan menjaga keamanan.
Messenger Kid bebas dari iklan dan anak tidak perlu menggunakan nama sungguhan di apliksi tersebut. Facebook juga menyaring stiker dan filter di aplikasi tersebut agar ramah digunakan oleh anak.
Aplikasi ini saat diluncurkan menuai protes dari para pakar di bidang tumbuh kembang anak, kesehatan, pendidik hingga orang tua, meski pun Facebook sudah menyatakan mereka memenuhi peraturan keselamatan anak di dunia maya Children’s Online Privacy and Protection Act (COPPA). Mereka meminta Facebook menutup aplikasi ini.
Campaign fir a Commercial-Free Childhood menulis surat terbuka untuk Mark Zuckerberg, berpendapat "anak-anak tidak siap memiliki akun media sosial" dan "tidak cukup matang untuk mengikuti kompleksitas hubungan di dunia maya".
Baca juga: Facebook uji fitur pengenal wajah
Baca juga: Fakta-fakta seputar Messenger
Baca juga: Facebook Messenger tambah fitur bertema Piala Dunia
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018