Jakarta, 30 Juli 2007 (ANTARA) - Pada hari Sabtu, 28 Juli 2007, Menteri Perdagangan Ibu Mari Elka Pangestu meresmikan Pasar Lambaro, Banda Aceh. Di pasar ini, Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Ditjen Dagri) dan Yayasan Danamon Peduli akan membangun fasilitas umum dan kebersihan pasar yang meliputi : ruang serba guna, fasilitas MCK, Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu, dan Tempat Bilas. Dana pembangunan fasilitas sebesar Rp 300 juta ini dibiayai oleh sumbangan masyarakat melalui Dompet Danamon Peduli Aceh. Kerjasama antara Ditjen Dagri dan Danamon Peduli ini merupakan wujud nyata dan sinergi program kedua lembaga. Departemen Perdagangan mempunyai program revitalisasi pasar tradisional: "Pasar Bersih, Sehat, Nyaman" dan Danamon Peduli mempunyai program CSR, yaitu "Pasarku: Bersih, Sehat, Sejahtera" khususnya dalam rangka rekonstruksi Aceh, pasca bencana tsunami untuk merevitalisasi pasar tradisional. Direktur Eksekutif Yayasan Danamon Peduli, Risa Bhinekawati, mengatakan bahwa pembangunan fasilitas-fasilitas pelengkap di pasar tradisional tersebut diharapkan dapat memberi manfaat nyata dalam percepatan pertumbuhan ekonomi rakyat melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat di pasar tradisional. Pada hari ini, Jumat 27 Juli, juga telah dilaksanakan peresmian dan serah terima bangunan SMA Lab School di Universitas Syah Kuala, Banda Aceh oleh Ketua BRR Kuntoro Mangkusubroto dan Rektor Universitas Syah Kuala Profesor Darni Daud. Dalam proyek ini Yayasan Danamon Peduli membangun Community Center bekerja sama dengan USINDO (United States - Indonesia Society) yang bertindak sebagai pelaksana proyek. Dana pembangunan Community Center sebesar Rp 1.2 miliar ini juga didanai oleh Rekening Dompet Danamon Peduli Aceh. Gedung Community Centre tersebut dirancang sebagai gedung terpadu yang meliputi sebuah bangunan multifungsi yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar siswa di siang hari dan setelah itu dapat dimanfaatkan sebagai tempat kegiatan masyarakat sekitarnya. Diharapkan dengan adanya gedung community centre ini, proses pendidikan bagi anak-anak dan proses pembangunan kembali kehidupan masyarakat di lingkungan sekitarnya dapat terlaksana secara bersama-sama. Bantuan-bantuan yang diberikan tersebut merupakan bagian dari program bantuan rekonstruksi Aceh yang telah diberikan oleh Bank Danamon. Sejak terjadinya bencana Tsunami di Aceh Desember 2004, Bank Danamon telah menyalurkan bantuan lebih dari Rp 7.5 miliar rupiah, yang disalurkan secara bertahap ke dalam beberapa program bantuan, seperti : Bantuan tanggap darurat dan evakuasi yang dilaksanakan bersama dengan Palang Merah Indonesia; Bersama dengan Bank Indonesia dan Habitat for Humanity Indonesia, Bank Danamon melakukan pembangunan 200 rumah permanen di desa Mulia dan Tibang senilai Rp 5 miliar; Pengiriman sukarelawan Danamon Peduli untuk membantu proses pembangunan rumah di Aceh; dan Bantuan untuk masyarakat nelayan di Ujong Muloh yang desanya habis tersapu gelombang Tsunami. Saat ini, Yayasan Danamon Peduli juga sedang melakukan penyusunan masterplan, dan akan merenovasi sebagian pasar Upah, Aceh Tamiang yang terkena banjir. Di Nias, Danamon Peduli akan membangun fasilitas MCK dan instalasi air bersih di dua lokasi di Gunung Sitoli, yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat di lima desa sekitarnya. Bantuan-bantuan yang diberikan ini merupakan wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial Bank Danamon kepada masyarakat dalam membangun kembali kehidupan mereka pasca bencana. Mengenai Danamon Peduli: Danamon Peduli memulai kegiatannya pada tahun 2001. Sejak tahun 2004 lebih memusatkan perhatiannya pada program yang dipelopori oleh komunitas (community-driven development) dan proyek-proyek berkelanjutan yang menekankan partisipasi relawan. Di tahun 2006 Danamon Peduli melakukan 817 kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari 6.000 relawan serta menyentuh kehidupan lebih dari 300.000 orang. Yayasan Danamon Peduli resmi dibentuk oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT Adira Dinamika Multifinance Tbk 17 Februari 2006, dan secara resmi menjadi sebuah Yayasan yang mandiri. Mengenai Bank Danamon: PT Bank Danamon Indonesia, Tbk berdiri pada tahun 1956 dan per tanggal 30 Juni 2007 mengoperasikan sekitar 1.400 cabang termasuk unit Danamon Simpan Pinjam (DSP), Syariah dan cabang-cabang Adira Finance. Menyediakan akses bagi nasabahnya kepada lebih dari 14.000 jaringan ATM, termasuk melalui kerjasama dengan ATM Bersama dan ALTO, yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia, serta didukung oleh lebih dari 33.000 karyawan (termasuk anak perusahaan). Per tanggal 30 Juni 2007, Bank Danamon dimiliki 68,48% oleh Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd., dan 31,52% oleh publik (kepemilikan kurang dari 5%). Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi: Risa Bhinekawati, Executive Director Yayasan Danamon Peduli Tel: 021 2525214 ext. 600102, Fax: 021 2501589 yayasan.peduli@danamon.co.id M Reza Hoesin, External Affairs Head Telephone (+6221) 57991001-03 ext. 8301, 8361, 8323 Mobile (+62) 816 1932239 Fax. (+6221) 57991161, public.affairs@danamon.co.id
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2007