Palangka Raya (ANTARA News) - Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran menilai pelaksanaan debat terakhir pada pelaksanaan Pilkada Kota Palangka Raya 2018 yang dilaksanakan di salah satu hotel di kota setempat pada Sabtu malam kurang "greget".
"Sebenarnya tema debat kedua untuk Pilkada Kota Palangka Raya ini cukup menarik. Cuma belum ada begitu menarik semua karena para paslon belum keluar gregetnya dalam menjawab. Untuk kemasan acaranya, wartawan bisa melihat sendiri," kata Sugianto Sabran diselingi tawa lirih saat dikonfirmasi usai debat.
Kedatangan Gubernur Provinsi berjuluk "Bumi Pancasila dan Bumi Tambun Bungai" ke acara debat tersebut untuk melihat langsung para pasangan calon Wali Kota dan wakil Wali Kota Palangka Raya menyampaikan visi dan misi.
"Selaku gubernur saya ingin menyaksikan langsung debat pilkada terakhir untuk Pilkada Kota Palangka Raya. Saya ingin melihat visi misi mereka itu kemana. Kita juga ingin melihat dari sisi kepemimpinan siapa yang serius," katanya.
Dia pun ingin melihat dan menilai secara langsung siapa calon yang bisa diajak bekerja sama dalam membangun Kota Palangka Raya selaku Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah.
Dikonfirmasi terpisah, Wali Kota Palangka Raya, Dr HM Riban Satia didampingi wakilnya, Mofit Saptono Subagio menilai paparan dan jawaban para calon dalam debat kurang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah "Kota Cantik" ini.
"Dulu kami dengan pak wakil dan kawan-kawan kota sudah menyusun resume RPJMD. Pada dasarnya RPJMD itu adalah gambaran rencana strategis pembangunan kota lima tahun ke depan. Tapi tadi, mohon maaf, secara jujur harus saya katakan semua calon kurang membawa apa yang kita titipkan itu. Artinya jawaban yang disampaikan tak didasarkan RPJMD itu meski sebenarnya masih bisa di sesuaikan dengan visi misi paslon," tuturnya.
Di sisi lain dia menilai pertanyaan yang disampaikan moderator kepada pasangan calon cukup memadai, namun karena bahan kurang maka jawaban yang disampaikan tidak tuntas.
Wali kota juga mengatakan pihak Komisi Pemilihan Umum maupun tim perumus pertanyaan tidak berkomunikasi terkait pertanyaan yang diajukan dengan kesesuaian ringkasan RPJMD yang sebelumnya telah diserahkan kepada para paslon dan KPU kota.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Palangka Raya, Eko Riadi dalam sambutannya saat membuka acara debat yang berlangsung pukul 20.00-22.00 WIB mengatakan para pasangan calon diberi kesempatan menyampaikan visi dan misi sesuai tema debat.
Pada debat yang tak dihadirkan panelis ini, pihak KPU membaginya menjadi beberapa segmen yang mana beberapa diantaranya para paslon diberi kesempatan untuk saling bertanya terkait visi misi sesuai tema debat.
Meski demikian pada acara yang dijaga sekitar 300 personel gabungan dari TNI, Polri serta sejumlah pihak lain itu berjalan lancar dan aman hanya saja sejumlah pendukung paslon dinilai kurang menaati tata tertib.
"Tema pada debat Pilkada Kota Palangka Raya putaran kedua ini adalah `tata kelola pemerintahan dan inovasi daerah`. Pada tema besar tersebut juga disiapkan sisipan subtema terkait isu strategis perkotaan seperti pemberantasan korupsi, Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), pelayanan publik," ucapnya.
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018