Magelang (ANTARA News) - Seorang warga negara Mesir yang menjadi guru di Pondok Pesantren Pabelan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Abdelaziz Mohamed Abdel Fattah Abdel Maksum Saleh (55) ditemukan meninggal di asrama ponpes tersebut.
Kapolsek Mungkid AKP Supriyanto di Magelang, Sabtu, mengatakan Abdelaziz merupakan guru bantuan dari Mesir yang tiba di Indonesia sejak 1 April 2017 dan diperpanjang izinya hingga 31 Maret 2019.
Dia datang dalam rangka penugasan tenaga pengajar asing warga negara Mesir dari Universitas Al Azhar selama satu tahun.
Ia mengatakan petugas Polsek Mungkid telah meminta keterangan salah satu pengasuh ponpes tersebut yakni Ahmad Zabidi, yang menyampaikan hari Selasa (19/6) sekitar pukul 19.00 WIB korban masih menjadi imam shalat Isya di masjid Ponpoes Pabelan.
Kronologi penemuan mayat korban saat warga menjalankan shalat Subuh di Masjid Ponpes Pabelan dan saat berjalan di dekat kamar korban mencium bau busuk.
"Saat itu warga belum sempat mengecek sumber bau tersebut dan pada hari Jumat (22/6) sekitar pukul 18.30 WIB, Achmad Zabidi mengetahui pintu ruangan korban masih terkunci namun TV masih dalam keadaan menyala, karena merasa curiga kemudian menemui bapak Muhammad Mudzakir yang kebetulan beliau sedang berada di Balai Desa Pabelan," tuturnya.
Setelah dari Balai Desa mereka menghadap Ahmad Mustafa dan KH Ahmad Najib Amin selaku pimpinan Ponpes Palbapang untuk melaporkan kecurigaan tersebut.
"Bersama dua orang santri, mereka datang dan pintu depan kamar korban didobrak, sesaat dibuka diketahuinya korban sudah meninggal dunia dalam keadaan berbau busuk dan langsung menghubungi Polsek Mungkid Polres Magelang," ujarnya.
Setelah mendapat laporan tersebut petugas Polsek Mungkid dan petugas medis dan Kepala Puskesmas Mungkid dr Hermanu mendatangai tempat kejadian dan melakukan oleh tempat kejadian perkara.
"Setelah dilakukan olah TKP dugaan sementara korban meninggal dunia sudah tiga hari yang lalu karena sakit," kata Kapolsek Mungkid.
Menurut dr Hermanu dari Puskesmas Mungkid, berdasarkan hasil pemeriksaan tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan lain pada tubuh korban.
"Guna penyelidikan lebih lanjut, korban dibawa ke RS Dr Sardjito Yogyakarta guna dilakukan auptopsi lebih lanjut," katanya.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018