Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada penutupan perdagangan sesi pagi, Senin, merosot 1,21 persen mengikuti berlanjutnya penurunan bursa regional. Pada perdagangan sesi pagi, IHSG ditutup merosot 27,793 poin menjadi 2.270,621, sedangkan indeks LQ45 yang merupakan kumpulan 45 saham likuid merosot 5,116 poin atau 1,08 persen menjadi 468,792. Menurut analis PT Optima Investama dalam ulasan pasarnya, pelemahan indeks BEJ masih terimbas bursa global dan asia. Mereka juga mengungkapkan penurunan dipicu anjloknya saham-saham "blue chip" yang selama ini dipegang investor asing, karena untuk mengamankan portofolionya dengan memegang uang tunai, sehingga rupiah pun ikut terdepresiasi. Pada awal pekan ini, sebagian besar bursa regional mengalami penurunan, di antaranya bursa Hongkong, Tokyo, Kuala Lumpur dan Singapura. Bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng sesi pagi turun 10,93 poin menjadi 22.559,47, bursa Tokyo dengan Nikkei 225 melemah 67,70 poin menjadi 17.216,10, bursa Kuala Lumpur melemah 5,16 poin menjadi 1.350,22 dan bursa Singapura terkoreksi 4,42 poin menjadi 3.488,27. Sedangkan posisi rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin siang melemah 42 basis poin berada di level Rp9.225 per dolar AS. Volume transaksi di BEJ sesi pagi mencapai 3,115 miliar saham dengan nilai Rp1,92 triliun. Jenis saham yang melemah lebih besar dari saham yang menguat yaitu 157 berbanding 32, sedang 36 saham tetap harganya. Saham besar yang memberi kontribusi besar penurunan indeks di antaranya saham Bank Mandiri (BMRI) yang turun Rp125 menjadi Rp3.400, Bumi Resources (BUMI) turun Rp75 menjadi Rp2.625, Bank BRI (BBRI) turun Rp150 menjadi Rp5.950, Astra Internasional (ASII) turun Rp150 menjadi Rp18.000, Antam (ANTM) turun Rp25 menjadi RP2.600 dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) turun Rp100 menjadi Rp8.900. (*)
Copyright © ANTARA 2007