Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut pengabaian standar keselamatan sebagai faktor yang memicu kecelakaan KM Ramos Risma Marisi di perairan Danau Toba, Sumatera Utara.
Kepada pers di Pos Pemantau Arus Mudik-Balik Kementerian Perhubungan, Jakarta, Sabtu, ia mengatakan bahwa menurut hasil sementara penyelidikan, alat-alat keselamatan di kapal diketahui tidak berfungsi dengan baik.
"Sangat disayangkan masih saja ada pihak yang mengabaikan aspek keselamatan pelayaran dengan tidak mengindahkan syarat keselamatan," katanya.
Kapal Motor Ramos Risma Marisi pada Jumat sekira pukul 19.30 WIB mengalami kecelakaan di perairan Danau Toba usai mengantar penumpang dari Pulau Sibandang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, ke Pelabuhan Nainggolan di Kabupaten Samosir.
Kepala Pos SAR Parapat Torang mengatakan musibah tersebut terjadi karena kapal kayu tersebut tidak berlampu sehingga menabrak bambu yang ada di tengah Danau Toba.
Saat peristiwa itu terjadi, kapal ditumpangi oleh lima anak buah kapal, empat di antaranya selamat dan satu orang lagi belum ditemukan.
Menteri Perhubungan mengatakan dia sudah meminta Basarnas mencari satu awak kapal yang hilang dan meminta KNKT menyelidiki penyebab kecelakaan itu terjadi.
Baca juga: Tim SAR mulai cari awak KM Ramos yang tenggelam di Toba
Baca juga: Pemerintah turunkan tim ad hoc selidiki kecelakaan kapal di Toba
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018