Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menurunkan tim ad hoc yang mencakup unsur Komite Nasional Keselamatan Transportasi dan Basarnas untuk menyelidiki kecelakaan kapal di Danau Toba, Sumatera Utara.
"Tim ad hoc itu akan bertugas selama dua minggu hingga satu bulan untuk bisa melakukan penyeledikan lebih mendalam dan masukan yang diperlukan agar kejadian serupa tak terulang lagi," kata Menteri Perhubungan di Pos Pemantau Arus Mudik-Balik Kementerian Perhubungan Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan anggota tim ad hoc tersebut saat ini sudah berada di lokasi kejadian untuk menyelidiki penyebab tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba dan menyampaikan laporan sementara mengenai kejadian tersebut.
Menurut Menteri Perhubungan, tim ad hoc sementara melaporkan adanya beberapa pelanggaran yang ikut memicu terjadinya kecelakaan yang menelan korban jiwa tersebut.
Tim ad hoc nantinya juga akan meneliti standar operasional pelayaran kapal serta pelabuhan keberangkatan dan ketibaan untuk mengetahui kesesuaiannya dengan ketentuan berlaku.
Ia mengatakan selanjutnya tim akan menyampaikan rekomendasi menyeluruh yang juga mencakup masalah perawatan kapal yang melayani pelayaran. "Usulan mengenai teknis kapal juga bisa jadikan masukan dari tim ad hoc kepada kita," ia menambahkan.
Kementerian Perhubungan nantinya akan mengeluarkan sertifikasi kelaikan jalan kapal yang beroperasi di Danau Toba untuk memastikan kondisi kapal aman dikendarai dan ditumpangi.
Baca juga:
Luhut: musibah Danau Toba karena kurang disiplin
Polisi selidiki unsur pidana dalam kecelakaan KM Sinar Bangun
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018