Phnom Penh (ANTARA News) - Suatu ledakan terjadi di monumen persahabatan Kamboja-Vietnam di Phnom Penh, hari Minggu, dan polisi menyatakan para pelaku tampaknya berusaha merusak hubungan kedua negara.
Tak seorang pun luka serta tak ada kerusakan pada monumen yang terletak di taman dekat yang tidak jauh dari kediaman Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, di Phnom Penh.
Polisi menemukan dua peledak lainnya di monumen itu lalu menjinakkannya sebelum meledak.
"Sepertinya ini ledakan disengaja," kata Kepala polisi Phnom Penh, Touch Narot.
"Ini bukan kasus yang berdiri sendiri. Kami curiga ada motif politik. Kami tahu bahwa mereka mau menghancurkan hubungan Kamboja dan Vietnam."
Polisi belum menangkap satupun tersangka dan penyelidikan masih berlangsung.
Sentimen anti-Vietnam masih kuat di Kamboja, dipicu kemarahan atas perluasan wilayah negara tetangga Kamboja itu di masa lalu.
Pada 1998, lawan-lawan Hun Sen menyerang monumen persahabatan dengan palu dan membakarnya.
Pengecam Hun Sen menuduh dia terlalu banyak memberikan lahan ke Vietnam dalam kasus perselisihan tanah.
Vietnam menyerbu Kamboja pada 1978 dan menggulingkan Khmer Merah pimpinan Pol Pot serta menguasai negeri itu selama satu dasawarsa.
Pasukan Vietnam menarik diri pada 1989 namun banyak orang Kamboja curiga terhadap maksud Hanoi dan khawatir mereka ingin mencaplok Kamboja lagi, demikian laporan AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007