Jakarta (ANTARA News) - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) memulangkan ribuan pemudik gratis kembali ke Jakarta secara serentak dari 17 daerah di Jawa dan Sumatera, pada 19 Juni lalu.

Setelah memberangkatkan peserta mudik gratis, kali ini sebanyak 418 bus pengangkut berstandar pariwisata untuk memulangkan peserta mudik gratis ke Jakarta.

Di beberapa kota dan daerah asal atau tujuan pemudik, IPC bersinergi dengan kepolisian daerah setempat. Ini terbukti dari pengawalan bus mudik IPC oleh kepolisian sampai batas kota atau daerah.

"Dengan memfasilitasi arus balik, IPC ingin memastikan para peserta mudik gratis kembali ke Jakarta dengan aman dan nyaman," ujar Corporate Secretary PT Pelindo II (IPC), Shanti Puruhita dalam keteranganya di Jakarta, Kamis.

Beberapa kota tujuan program tersebut, antara lain Solo, Purwokerto, Pacitan, Jogjakarta, Semarang, Pekalongan, Surabaya, Malang, Solo, Indramayu, Cirebon, Kuningan, Tegal dan Brebes. Adapun kota tujuan di Sumatera, yaitu Padang dan Palembang.

Para pemudik tersebut merupakan peserta mudik gratis yang difasilitasi IPC. Program mudik bersama ini rutin diadakan setiap tahun. Hal ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah yang menyediakan sarana transportasi mudik yang aman untuk sebagian warga Jakarta yang benar-benar membutuhkan.

Program mudik gratis bersama IPC ini merupakan hal yang istimewa dan berbeda dengan lainnya, karena IPC juga memfasilitasi pemudik kembali ke Jakarta dari daerah asal masing-masing dengan bus yang sama.

Untuk menjamin keselanatan perjalanan, IPC menyeleksi supir bus secara ketat. Mereka direkrut khusus untuk program Mudik Bersama IPC Grup. Para supir mengikuti tes kesehatan, termasuk tes urine di klinik kesehatan yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok.

Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (20/6/2018). Aktivitas bongkar muat di kawasan tersebut masih sepi pascalebaran 2018. (ANTARA/Galih Pradipta)

Pelabuhan Ambon

Sementara itu Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas I Ambon mendata jumlah penumpang mudik dan balik selama Idul Fitri 1439 Hijriah mengalami kenaikan 40 persen.

Akumulasi penumpang yang naik sejak H-15 sampai dengan H+5 Idul Fitri terjadi kenaikan penumpang sebesar 28.758 orang, dibandingkan periode yang sama di tahun 2017 sebesar 20.410 orang, yakni terjadi kenaikan 40 persen, kata Kepala KSOP kelas I Ambon, Henry Tondang.

"Sedangkan penumpang turun sebesar 2,77 persen, hingga H+5 penumpang yang naik sebesar 40,90 persen, dan penumpang yang turun 2,77 persen," katanya di Ambon, Kamis.

Ia mengatakan, perkembangan penumpang sejak H-15 hingga Lebaran terjadi kenaikan jumlah penumpang sebesar 24.122 orang atau meningkat 30,34 persen, jika dibandingkan di tahun 2017 sebesar 16.803 orang.

Untuk penumpang turun di tahun 2018 sebesar 17.143 orang dan di tahun 2017 sebesar 15.171 atau mengalami kenaikan 12,9 persen.

Sementara jumlah penumpang sejak Lebaran sampai H+5 atau 21 Juni 2018 jumlah penumpang yang naik sebesar 4.636, dan penumpang turun 3.627 orang, ada kenaikan sebanyak 28.52 persen.

"Penumpang yang turun di tahun 2018 sebanyak 2.738 dan di tahun 2017 sebesar 5.277, jadi lebih banyak di tahun 2017, atau turun sebanyak 48,11 persen," ujar dia.

Henry menyatakan, kunjungan kapal sejak H-15 hingga H+5 yang mengangkut penumpang sebanyak 95 kapal.

Jumlah kapal meningkat dibandingkan tahun 2017 sebanyak 89 kapal, atau meningkat 6, 74 persen selama masa posko lebaran 2018.

"Arus mudik maupun balik penumpang dari dan ke kota Ambon melalui tiga terminal yakni pelabuhan Yos Sudarso, Slamet Riyadi dan Galala," tandasnya.

Petugas beraktivitas di area bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (20/6/2018). Aktivitas bongkar muat di kawasan tersebut masih sepi pascalebaran 2018. (ANTARA /Galih Pradipta)

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018