London (ANTARA News) - Sebanyak 20 operator perjalanan Prancis mengikuti promosi pariwisata bertajuk "Clbes Sud-Est: Plongez dans l`inexplor" yang diadakan Pemerintah Kota Kendari bekerjasama dengan Komunitas Perkotaan La Rochelle (CdA la Rochelle) selaku kota mitra sejak 2011.

Kegiatan ini terselenggara dengan bantuan VITO bertempat di Hotel Sofitel La Defense Paris, kata Kepala Kantor Visit Indonesia Tourisme Office (VITO) Paris, Eka Moncarre kepada Antara London, Kamis (21/6).

Dia mengatakan promosi bertujuan untuk memperkenalkan keunggulan Sulawesi Tenggara sebagai destinasi wisata baru di Indonesia di hadapan para operator perjalanan Prancis.

Promosi ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan pelatihan diadakan "CdA la Rochelle" bagi tujuh pejabat pemerintah berasal dari Sulawesi Tenggara, termasuk dari Kota Kendari, yaitu Wali Kota Kendari Sulkarnain Abdul Kadir, Sri Lestari Kurmen (Kepala Dinas Kerajinan dan Ekonomi Kreatif Kendari), Sasriati Sulhadji Arisunggu (Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata), Arnas Gusri (Wakil Kepala Dinas Pariwisata Wakatobi), La Tarima (Kepala Bappeda Wakatobi) Saleh Hanan (Direktur Promosi Pariwisata Kota Ambon) dan Direktur Departemen Pariwisata Richard Luhukay.

"Sejak beberapa tahun terakhir, kunjungan wisatawan Prancis ke Indonesia terus meningkat dan kini sudah mulai banyak yang mencari tujuan wisata baru di Indonesia selain Bali," ujar Eka.

Sebagai salah satu destinasi wisata New Bali, Wakatobi dan Sulawesi Tenggara secara umum bisa menjadi destinasi wisata alternatif bagi wisatawan Prancis yang ingin mengenal Indonesia lebih dalam.

Sulawesi Tenggara menawarkan beberapa situs alam, termasuk Kepulauan Wakatobi, Labengki dan massif karst Matarombeo. Dari segi historis dan budaya, Kota Bau-Bau di Pulau Buton memiliki benteng pra-kolonial yang besar dan Pulau Muna memiliki gua berprasejarah yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan Prancis.

Terletak di jantung kota segitiga keanekaragaman hayati, dengan dasar dan taman laut yang sangat kaya, Wakatobi pernah dijuluki eksplorator Prancis terkenal Jacques Cousteau sebagai "nirwana bawah laut" berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan bagi penggemar selam Prancis.

Selain delegasi Indonesia, kegiatan ini menghadirkan sejumlah warga Prancis yang ikut mempromosikan Sulawesi Tenggara, di antaranya Liubov Konyashina, (hubungan internasional CdA la Rochelle), Gaetan Deltour (eksplorator Prancis dan wakil dari Lembaga Naturevolution) dan Aurore Jeannot, mahasiswi Prancis yang sedang magang di Pemkot Kendari.

Saat membuka pertemuan, Liubov Konyashina dari "CdA la Rochelle" menjelaskan program pelatihan ini ditujukan untuk berbagi keahlian "CdA La Rochelle" kepada Sulawesi Tenggara di bidang pariwisata.

La Rochelle sebagai salah satu destinasi wisata ternama Prancis dengan empat juta kunjungan wisman per tahun memiliki banyak kesamaan dengan kota Kendari. Peluang untuk mengembangkan sektor pariwisata di Sulawesi Tenggara sangat terbuka, baik untuk wisata bahari, petualangan maupun budaya.

Dari segi wisata petualangan, Gaetan Deltour menyampaikan keindahan alam di Sulawesi Tenggara sangat unik dan luar biasa. Gaetan memperlihatkan video singkat dan memaparkan perjalanan ekpedisinya saat di Mataraombeo (Kabupaten Konawe).

Sedangkan, Aurore memberikan testimoni perjalanannya di Pulau-Pulau Labengki. Liubov Konyashina menyampaikan terima kasih kepada semua operator perjalanan Prancis yang hadir dan berharap dapat dikembangkan tawaran menarik bagi wisatawan Prancis.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018