Jakarta (ANTARA News) - Tim nasional Irak berhasil merebut mahkota Piala Asia untuk pertamakalinya setelah mengalahkan Arab Saudi 1-0 pada partai puncak Piala Asia 2007 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Minggu. Kapten Irak Younes Mahmoud menjadi pahlawan dengan mencetak satu-satunya gol pada pertandingan yang disaksikan sekitar 50.000 penonton itu. Striker berusia 24 tahun itu berhasil melompat untuk menyambut bola tendangan penjuru Hawar Mulla Mohammed dan menjebol gawang Arab Saudi melalui sundulannya pada menit ke-71. Usaha yang dilakukan Arab Saudi untuk menyamakan kedudukan tidak berhasil menemui sasaran hingga pertandingan berakhir. Pelatih Irak Jorvan Vieira pun memenuhi janjinya untuk menambah senyum di wajah rakyat di negara yang porak-poranda karena perang itu. Piala Asia berikutnya, 2011, akan berlangsung di Qatar. Pada lima keikutsertaan sebelumnya di turnamen tersebut, prestasi terbaik Irak adalah tiga kali masuk perempatfinal pada 1996, 2000, dan 2004. Kemenangan tersebut menjadi lebih manis karena lawan yang mereka hadapi adalah juara tiga kali Piala Asia, Arab Saudi, yaitu pada 1984, 1988, dan 1996. "Singa dari Mesopotamia" --julukan Irak-- lebih menguasai pertandingan pada babak pertama dan berkali-kali mampu membuat hampir semua pemain Arab Saudi turun bertahan dan hanya menyisakan striker Malek Maaz Al Hawsawi sendirian di depan. Dua gelandang Irak, Hawar Mulla Mohammed dan Karrar Jasim Mohammed, melalui tendangan dan sundulan mereka, beberapa kali membuat kiper Arab Saudi Yasser Al Mosailem jatuh bangun menjaga gawangnya. Dukungan yang datang dari sebagian besar penonton dari sekitar 50.000 orang yang menyaksikan langsung pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno itu, tampaknya menambah semangat juang pasukan Jorvan Vieira itu. Empat pemain belakang Irak pun bermain tanpa kompromi dalam menghalau serangan lawan dan berkali-kali menghibur penonton dengan tendangan salto yang mereka lakukan untuk membuang bola. Tetapi "Anak-Anak Gurun" --julukan Arab Saudi-- juga tidak tinggal diam dan berusaha membuka ruang untuk melakukan serangan. Peluang terbaik pasukan Helio dos Anjos didapat satu menit sebelum turun minum ketika kapten Yasser Al Qahtani --yang telah mengemas empat gol sepanjang turnamen-- berhasil melepaskan diri dari penjagaan bek Irak. Ia menggiring bola ke kotak penalti Irak, namun bola tendangannya masih membentur kaki pemain Irak sehingga melambung ke atas mistar dan hanya menghasilkan tendangan pojok. Pertandingan antara kedua tim yang berasal dari kawasan Timur Tengah itu berlangsung keras karena pastinya kedua tim telah saling mengenal kekuatan dan kelebihan masing-masing. Dalam catatan FIFA, kedua tim telah bertemu sebanyak 24 kali dalam pertandingan resmi dan Irak unggul dengan 12 kemenangan berbanding enam yang dibukukan Arab Saudi. Sempat terjadi insiden kecil pada menit ke-35 ketika striker Irak Younes Mahmoud terjatuh dan mengerang kesakitan setelah terlihat adu argumen dengan bek Arab Saudi Walid Abdrabh Jahdali, yang membuat pertandingan terhenti sekitar dua menit. Wasit Mark Aexander Shield dari Australia memberi kartu kuning kepada dua pemain tersebut. Usai turun minum tempo permainan sedikit menurun dibandingkan babak pertama, namun Irak masih lebih mendominasi permainan. Akan tetapi peluang bersih pertama pada babak kedua justru diperoleh Arab Saudi. Umpan terobosan Khaled Aziz berhasil membuat Taisser Al Jassam bebas dan langsung melepas tendangan keras dari luar kotak penalti. Kiper Irak Noor Sabri pun harus terbang untuk menepis bola yang mengarah ke kanan gawangnya. Setelah itu Irak kembali menyerang dan pada menit ke-62 mereka langsung memperoleh dua peluang. Kegemilangan kiper Al Mosailem membuat bola tendangan Younes dan Nashat Akram belum bisa merobek gawangnya. Empat menit kemudian Younes kembali mengancam gawang lawan namun bola sundulan kepalanya masih sedikit menyamping ke kanan gawang Arab Saudi. Kerja keras Younes mendapat bayarannya pada menit ke-71 ketika ia melompat tinggi menyambut bola tendangan pojok Hawar dan menyundul bola menembus gawang lawan. Unggul satu gol tidak membuat Irak mengendurkan serangan dan setidaknya dua kali Younes memiliki peluang untuk menambah keunggulan. Sejak lima menit menjelang bubaran, Arab Saudi gencar menekan pertahanan Irak dan pelatih dos Anjos pun memasukkan satu penyerang tambahan, Saad Al Harthi, menggantikan bek Ahmed Al Bahri. Namun hingga wasit Mark meniup peluit panjang, skor tidak berubah dan Arab Saudi, juara tiga kali Piala Asia, harus mengakui keunggulan lawan.(*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007