"Nanti, tunggu laboraturium forensik dari Medan, mereka berangkat jam 14.00 WIB," kata Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki.
Selain mendatangkan tim dari Medan, aparat kepolisian melakukan autopsi seluruh korban, untuk mengetahui penyebab meninggal. Autopsi dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Batam.
Ia enggan menduga-duga penyebab kebakaran dengan korban meninggal satu keluarga itu.
Namun, Kapolresta membenarkan, tempat tinggal korban tidak dilengkapi ventilasi memadai. Hanya ada satu akses pintu masuk ke dalam.
"Secara fakta begitu, pintu keluar masuk hanya ada di depan, di belakang tidak ada. Tapi penyebabnya belum tahu," kata dia.
Dari tujuh orang korban yang berada di dalam, enam di antaranya meninggal di tempat, yaitu ayah, ibu dan tiga anaknya, beserta seorang pekerja rumah tangga. Sedangkan seorang pekerja lainnya kini dalam perawatan rumah sakit.
Kapolresta menjelaskan, saat ditemukan, seorang korban berada di ruang bagian depan, sedangkan enam lainnya berada di belakang, di sekitar dapur.
Kebakaran diperkirakan terjadi antara pukul 5.30 WIB hingga 6.00 WIB.
"Menjelang jam 6.00 WIB, masih sangat pagi," kata dia.
Ia mengatakan setelah proses autopsi selesai, maka korban akan dikembalikan kepada keluarga.
"Sama keluarga akan dikebumikan di sini, sesuai dengan tradisi mereka," kata dia.
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018