Washington (ANTARA News) - Sutradara Stephen Spielberg kemungkinan akan mundur sebagai penasehat artistik untuk Olimpiade Beijing 2008, kecuali jika China mengambil sikap yang tegas terhadap Sudan atas konflik di Darfur, televisi ABC menyatakan.
"Steven akan mengambil keputusan dalam beberapa pekan mendatang mengenai pekerjaannya dengan China," kata jurubicara Spielberg, Andy Spahn, kepada televisi ABC.
"Pokok perhatian kami adalah mengakhiri genosida (pembantaian etnis). Tak ada kejelasan mengenai cara terbaik untuk melakukan hal ini," tutur Spahn dalam sebuah artikel yang muncul di situs web jaringan itu, seperti dikutip AFP.
Dikatakannya "semua opsi terbuka", termasuk mundur. Keputusan akhir sutradara itu akan tergantung pula pada pernyataan mengenai Sudan oleh pemerintah China yang diharapkan akan muncul dalam beberapa hari mendatang, ujar Spahn.
"Kami mengharapkan akan mendengar sesuatu dari pemerintah China dalam waktu dekat ini. Kami telah menempuh jalan yang panjang dalam pembicaraan dan kemudian kami akan memutuskan jika jalan itu produktif atau tidak dan selanjutnya mengambil pilihan lain," kata Spahn.
"Steven adalah salah satu dari banyak penasehat untuk Olimpiade Beijing dan ia akan memanfaatkan Olimpiade untuk mendekati China dalam masalah ini."
Kecaman Mia Farrow
Sutradara kondang itu mendapat kecaman pada awal tahun ini dari aktris Amerika dan Dubes Keliling UNICEF, Mia Farrow, yang menuduh China mengucurkan bantuan kepada Sudan sebagai dukungan kepada milisi yang menyerang Darfur.
Farrow memperingatkan sutradara peraih Piala Oscar lewat film Holocaus "Schindler`s List" itu menghadapi risiko menjadi versi modern Leni Riefenstahl, seorang pembuat film propganda Nazi. Riefenstahl terkenal dengan film Olimpiade Berlin garapannya "Olympia" pada 1936.
Menyusul komentar Farrow, Spielberg menulis surat terbuka kepada Presiden China yang meminta dilakukannya perubahan dalam kebijakan atas Sudan.
Spielberg telah menyumbang sebanyak satu juta dolar untuk membantu berbagai kelompok bantuan di Darfur, kata ABC. Ia tak mendapat bayaran untuk pekerjaannya membantu merencanakan upacara pembukaan Olimpiade Beijing.
Konflik Darfur dimulai pada 2003 ketika sebuah etnis minoritas mengangkat senjata terhadap pemerintah yang didominasi keturunan Arab di Khartoum, yang kemudian merekrut kelompok milisi Janjaweed untuk membantu menumpas pemberontakan itu. (*)
Copyright © ANTARA 2007