Abdeslam (28), warga Prancis kelahiran Belgia, dibawa ke sebuah rumah sakit 15 kilometer dari sel penjaranya di selatan Paris, kata otoritas penjara.
Abdeslam, yang merupakan keturunan Maroko, ditahan dalam sel isolasi. Dia satu-satunya anggota sel teror yang masih hidup yang menewaskan 130 orang di dalam dan sekitar Paris pada November 2015, kekejaman terbesar di tanah Prancis yang dituduhkan kepada ISIS.
Di Belgia, dia dan kaki tangannya Sofiane Ayari (24), warga Tunisia, dijatuhi hukuman 20 tahun penjara atas keterlibatan mereka dalam baku tembak dengan polisi di Brussel, yang berujung dengan penangkapan mereka. Demikian dilansir Kantor Berita AFP.
Penerjemah: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018