Baghdad (ANTARA News) - Seorang wartawan Irak yang bekerja untuk saluran televisi satelit milik Kuwait, tewas akibat ditembak di kepala oleh seorang penembak jitu saat pulang kerja, ungkap suatu kelompok pengawas di Irak pada Sabtu. "Adnan al-Safi, (40), yang bekerja untuk saluran Al-Anwar, meninggal pada Jumat pagi sesudah ditembak di kepala pada Rabu oleh seorang penembak jitu," ungkap pernyataan "Journalistic Freedoms Observatory". Safi yang meninggal 24 jam lebih setelah penembakan itu, mengalami kerusakan syaraf. Penembakan terjadi di kawasan Otaifiyah, Baghdad utara, kata salah seorang saudaranya kepada lembaga tersebut. Safi yang juga penasehat serikat pekerja wartawan Irak sekaligus wartawan Sawt al-Irak (Suara Irak) itu meninggalkan seorang istri dan tiga anak. Menurut lembaga pengawas yang bermarkas di Paris, "Wartawan Tanpa Batas Wilayah", sedikit-dikitnya sudah 194 wartawan dan pekerja media tewas di Irak sejak serbuan yang dipimpin AS pada 2003. "Meliput perang di Irak saat ini merupakan pekerjaan paling berbahaya bagi wartawan," kata kelompok itu dalam pernyataan terbarunya. "Wartawan Tanpa Batas juga tidak mengetahui nasib 14 wartawan Irak yang selama ini diculik, beberapa di antaranya sejak lebih lebih dari setahun lalu diculik." Banyak wartawan Irak tewas oleh kelompok-kelompok perlawanan atau milisi-milisi yang marah atas pemberitaan maupun karena media wartawan itu memiliki ideologi yang berbeda. Wartawan lainnya tewas karena terjebak dalam tembak menembak atau salah tembak oleh pasukan AS. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007