Hylands Park (ANTARA News) - Pangeran William, urutan kedua setelah sang ayah Pangeran Charles menjadi Raja Inggris akan membuka Jambore Dunia yang berlangsung di Hylands Park, Chelmsford, Essex, yang menandai peringatan 100 tahun Gerakan Kepanduan Dunia, Sabtu sore. Jambore dunia yang diikuti sekitar 40 ribu pramuka dari 160 negara di dunia itu berlangsung hingga tanggal 7 Agustus juga diikuti oleh sekitar 350 anggota Pramuka dari Indonesia yang sejak Jumat berdatangan di bandara Heathrow dengan berbagai perusahaan penerbangan internasional. Selain Pangeran William yang sukses mengelar konser mengenang peringatan sang bunda Putri Diana itu jambore yang digelar untuk ke-21 itu juga dihadiri The Duke of Kent yang menjadi Presiden Asosiasi Kepanduan Inggris yang akan mengadakan meninjauan keliling bumi perkemahan Hylands Parks. Jambore yang bertema One World one Promise (Satu Dunia Satu Janji/Satya) akan mengelar berbagai kegiatan tingkat dunia diantaranya dengan diadakannya World Village yaitu kegiatan yang diisi oleh organisasi kepanduan anggota Organisasi Kepramukaan Sedunia. Sementara itu Ketua Umum Pramuka Indonesia Dr Azrul Azwar kepada ANTARA News London, Jumat mengakui bahwa banyak kendala yang dihadapi oleh pengurus Pramuka Indonesia dalam melakukan persiapan keberengkatan kontingen Pramuka Indonesia ke Jambore Dunia. Apalagi jumlah peserta yang cukup banyak mencapai 350 orang dan umumnya mereka masih dibawah umur dan perlu surat keterangan dari orang tua," ujarnya dan menambahkan bahwa banyak juga diantara mereka yang tidak menyertai surat tersebut yang justru menjadi salah satu syarat dari Pemerintah Inggris untuk mendapatkan visa. Selain itu, ujar Dr Azrul, adanya isian formulir yang tidak sesuai dengan nama di pasport yang mereka buat, akibatnya tentu saja ditolak oleh Kedutaan Inggris di Indonesia. Untuk itu ia juga akan mengkoordinasikan dengan pengurus yang masih berada di Jakarta. Dengan adanya pemberitaan di media massa yang menyatakan bahwa banyak anggota Pramuka yang terlantar di Bandara Soekarno Hatta, Dr Azrul Azwar sangat menyayangkan pemberitaan tersebut. "Justru kita lagi membangun citra Pramuka Indonesia di dunia," ujarnya. Ia juga berharap masalahnya akan dapat diselesaikan dengan segera dan anak-anak yang masih tertinggal bisa mengikuti Jambore Dunia yang sangat dinanti-nanti oleh seluruh anggota Gerakan Pramuka sebagai peringatan 100 tahun Kepanduan Sedunia. Salah seorang pengurus Pramuka, Djatmiko juga mengakui bahwa ia juga sempat mengalami masalah dengan visa, akibatnya keberangkatannya juga tertunda sehari kemudian. "Syukur akhirnya saya sudah sampai di Inggris," ujar Djatmiko lagi yang disebutkannya masalah ada pada travel biro yang mengurus visa mereka di Kedutaan Inggris di Jakarta.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007