Pekanbaru (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru memburu komplotan bersenjata api perampok mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang sempat melukai seorang satpam.
"Para pelaku dipastikan bersenjata api dan sempat menembak korbannya yang merupakan seorang satpam," kata Wakapolresta Pekanbaru AKBP Edy Sumardi, di Pekanbaru, Selasa.
Dia menuturkan berdasarkan hasil penyelidikan sementara, jumlah pelaku diketahui sebanyak empat orang.
Saat ini, tim gabungan Polresta Pekanbaru terus menelusuri keberadaan kawanan perampok yang beraksi pada saat libur Lebaran 2018 ini.
Berdasarkan laporan polisi, aksi perampokan ATM BNI tersebut terjadi di kompleks Yayasan Pendidikan Al Ulum, Jalan Tuanku Tambusai, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.
Perampokan tersebut terjadi pada H+1 Idul Fitri 1439 Hijriah. Dalam aksinya, pelaku yang menggunakan mobil jenis minibus langsung meringsek masuk dan menyasar mesin ATM.
Mereka juga langsung menembak satpam bernama Yopan Pratama (24) pada bagian paha kirinya. Pelaku juga sempat melucuti dan merampas dompet korban.
"Pelaku menggunakan mobil Toyota Avanza warna merah dan menembak korban pada bagian paha kiri," ujarnya pula.
Pelaku lainnya dengan cepat berusaha merusak dan mengambil uang dalam mesin ATM tersebut.
Namun, aksi para perampok itu gagal dilakukan setelah personel Polsek Tampan yang sedang patroli rutin memergoki aksi mereka.
"Petugas kita curiga karena melihat pintu ATM terbuka dengan posisi yang tidak wajar, dan melihat mobil Avanza warna merah parkir," ujarnya lagi.
Polisi yang curiga langsung berupaya memeriksa situasi tersebut. Akan tetapi, ketika didekati Avanza berikut para pelaku langsung melarikan diri.
Edy menuturkan saat kejadian polisi membantu korban yang mengalami luka tembak.
Sementara pelaku diketahui kabur menuju arah Jalan Tuanku Tambusai Ujung.
Saat ini jajarannya masih terus berupaya mengumpulkan bukti dan keterangan serta penyelidikan mendalam atas insiden tersebut.
Pewarta: Bayu Agustari Adha dan Anggi Romadhoni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018