Sampit (ANTARA News) - Guyuran hujan deras sejak seminggu terakhir mengakibatkan jalan yang menghubungkan Sampit ibukota kabupaten Kotawaringin Timur dengan Palangka Raya ibukota provinsi Kalimantan Tengah kembali berlumpur dengan kubangan semakin dalam. Abduh supir truk angkutan barang di Sampit, Sabtu menuturkan, kerusakan ruas jalan paling parah terletak antara Cempaga Mulia hingga Rubung Buyung sepanjang lebih 5 kilometer. Pada ruas jalan ini sangat licin karena penuh lumpur timbunan jalan yang belum juga dikerjakan sehingga cukup menyulitkan kenderaan yang melintas terpaksa berjalan perlahan-lahan. Akibat licinnya jalan ini menyebabkan sejumlah truk angkutan barang terjebak dalam kubangan lumpur. Abduh mengaku dengan kondisi jalan berlumpur dan penuh lubang ini, jalur Sampit - Palangka Raya yang biasanya ditempuh dalam waktu 6 jam, saat ini baru bisa ditembus dalam waktu 8-9 jam. "Kami juga tidak berani berangkat pada malam hari karena rawan terjebak dan memilih bertahan hingga pagi hari untuk melanjutkan perjalanan secara berombongan sehingga bisa saling membantu bila terjebak dalam lumpur," katanya. Namun dikhwatirkan bila hujan terus turun, ruas jalan Cempaga terancam putus, sehingga pihak terkait diminta segera melakukan perbaikan jalan ini. Bupati Kotim Drs HM Wahyudi K Anwar yang melihat langsung kondisi jalan Cempaga mengaku prihatin dengan lambatnya penanganan jalan ini. "Saya minta maaf kepada warga Cempaga karena lambatnya penanganan jalan ini telah mengganggu aktivitas warga dan membuat warga tidak nyaman," katanya. Untuk itu Wahyudi berharap kontraktor yang menangani perbaikan jalan Cempaga ini segera menyelesaikan pekerjaan mereka.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007