Indramayu (ANTARA News) - Satuan Lalu Lintas Polres Indramayu, Jawa Barat, sempat memberlakukan jalur satu arah atau one way di KM 132 sampai 126 tol Cipali, untuk mengurai volume kendaraan yang meningkat.
"Kita sempat melakukan one way, tapi hanya 30 menit saja, karena memang arus kendaraan meningkat," kata Kasatlantas Polres Indramayu, AKP Asep Nugraha di Indramayu, Senin.
Pemberlakuan one way itu kata Asep, upaya untuk mengurai kepadatan kendaraan yang mengarah ke Jakarta yang mengantre sampai 7 kilomter.
Antrean kendaraan yang sempat terjadi itu akibat para pengendara berebut untuk masuk ke rest area, padahal rest area sudah tidak bisa menampung lagi.
"Rest area sudah tidak menampung, namun pengendara memaksakan, jadi timbulah antrean dan kepadatan sehingga kami berlakukan one way," tuturnya.
Menurut Asep, setelah diberlakukan one way selama 30 menit, kemudian diberlakukan lawan arus, ini juga upaya mengurai kepadatan, karena kendaraan terua berdatangan.
Sementara itu dari data PT Lintas Marga Sedaya ada sebanyak 35.821 unit kendaraan dari arah Jawa dan Jakarta melintasi Gerbang Tol Palimanan Cirebon, pada tiga hari setalah Lebaran 2018.
"Kendaraan yang melintas di Tol Cipali GT Palimanan kedua arah pada Senin 18 Juni dari pukul 06.00 sampai 14.00 WIB sebanyak 35.821 unit," kata General Manajer Operasional PT Lintas Marga Sedaya, Suyitno.
Jumlah tersebut kata Suyitno, didominasi kendaraan yang mengarah ke Jakarta dengan 25.445 unit. Sedangkan kendaraan yang mengarah ke Jawa hanya 10.376 unit.
Menurutnya jumlah tersebut juga meningkat 36,86 persen dibandingkan pada hari Minggu (17/6) priode yang sama dimana ada 26.173 kendaraan yang melintasi GT Palimanan.
"Sementara kalau dirata-rata lalu lintas mengarah Jakarta yaitu 3.181 kendaraan per jam atau 12,85 persen lebih tinggi dibandingkan tahun lalu," tuturnya.
Suyitno menambahkan untuk mengantisipasi adanya antrean kendaraan di GT Palimanan, terutama yang mengarah ke Jakarta dibuka sebanyak 16 gardu.
"Sedangkan untuk arah Jawa kami hanya membuka 7 gardu," katanya.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018