Cianjur (ANTARA News) - Sedikitnya 1.600 kios milik para pedagang di Pasar Cipanas Cianjur, Sabtu pagi, ludes dimakan si jago merah, meskipun tidak ada korban jiwa tetapi kerugian mencapai puluhan miliar rupiah. Pantauan ANTARA News di lokasi kejadian, kondisi Pasar Cipanas Indah yang terletak di bagian depan hanya menyisakan rongsokan bangunan berlantai tiga itu. Begitu juga dengan Pasar Inpres dan Pasar Kebon Jeruk yang masih satu lokasi juga hancur menjadi abu. Puluhan mobil pemadam kebakaran dari Cianjur, Bogor dan Sukabumi didatangkan ke lokasi namun tidak bisa memadamkan api. Dugaan sementara kebakaran tersebut berasal dari kosleting listrik yang membakar atap bangunan yang mudah terbakar. Ribuan pemilik kios di Pasar Cipanas, Inpres dan Pasar Kebon Jeruk, hanya bisa pasrah, melihat kios milik mereka hangus dilahap si jago merah. Air mata menetes dari kelopak mata mereka, melihat api yang terus berkobar. "Apalagi yang bisa kami perbuat, saat kami datang, api sudah melahap seluruh bangunan kios. Kami hanya bisa pasrah, tidak ada satupun barang yang dapat kami keluarkan," kata Ismet (39) pemilik kios di Lantai I Blok B Pasar Cipanas yang sehari-hari berjualan pakaian kepada ANTARA News di tengah-tengah kejadian. Sebagian besar pemilik kios tidak dapat menyelamatkan barangnya. Mereka hanya bisa melihat dari jarak 15 meter, dari lokasi kebakaran. Hingga pukul 9.35 WIB, 10 unit pemadam kebakaran dibantu aparat keamanan dari Yon Armed 5, Polres Cianjur dan Koramil Pacet, masih melakukan upaya pemadaman api. Api masih terus berkobar dan sulit dipadamkan, pasalnya titik api di bagian tengah dan belakang, sulit dijangkau. "Kami kesulitan untuk memadamkan api di bagian dalam karena seluruh bangunan pasar telah dikelilingi api. Namun kami akan berusaha untuk memadamkan api di bagian depan masing-masing lantai," kata salah seorang pemadam kebakaran, Usep. Suasana haru bercampur tangis ratusan pemilik kios yang ludes terbakar, mengalahkan sirine mobil pemadam kebakaran yang hilir mudik, untuk memdamkan api. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007