Motto kami adalah bermain dengan cinta kemenangan dan tidak takut terhadap kekalahan."

Moskow (ANTARA News) - Juara bertahan Jerman menelan kekalahan pada pertandingan pertama mereka di Piala Dunia pada Minggu, ketika Meksiko yang tampil menghibur menolak terintimidasi dan justru menang 1-0 pada pertandingan pembukaan Grup F.

Penampilan yang tidak meyakinkan pada pemanasan telah memicu pertanyaan mengenai bentuk dominan yang diperlihatkan Jerman di kualifikasi, namun pengalaman dan catatan-catatan memihak tim mereka, di mana mereka memenangi setiap pertandingan pembukaan di turnamen-turnamen utama sejak Joachim Loew menjabat sebagai pelatih mereka pada 2006, lapor Reuters.

Bagaimanapun, pasukan Juan Carlos Osorio memiliki ide lain, meredam ketegangan saat melawan tim favorit namun memperlambat di lini tengah dan menemukan ruang di lini belakang dan berupaya mengakhiri 33 tahun tanpa kemenangan melawan Jerman. Setelah menyia-nyiakan sejumlah peluang pada babak pertama sambil tetap berbahaya di area mereka sendiri, gol Hirving Lozano pada menit ke-35 menjadi ganjarannya.

Ketika bek tengah Jerman Mats Hummels kehilangan bola di area pertahanan Meksiko, Javier Hernandez melepas bola melalui lapangan tengah. Ia mengungguli kecepatan Jerome Boateng dan operannya tertuju kepada Lozano, yang mengendalikan bola, bergerak memotong melewati Mesut Ozil, mengecoh Toni Kroos, dan menaklukkan Manuel Neuer.

Di sisi lain lapangan, Guillermo Ochoa menepis tendangan bebas Kroos ke mistar gawang beberapa menit kemudian, pada apa yang menjadi peluang terbaik Jerman pada pertandingan di Moskow, di mana mereka menguasai lebih dari 60 persen penguasaan bola namun tidak mampu memaksimalkannya.

"Motto kami adalah bermain dengan cinta kemenangan dan tidak takut terhadap kekalahan," kata Osorio.

"Meksiko layak menang," kata Hummels mengakui, menyadari betapa ia dan Boateng kerap terekspos di lini belakang dan mengatakan tim gagal menarik pelajaran dari kekalahan dari Austria pada pertandingan persahabatan terkini.

"Jika Anda melaju seperti ini, saya akan cemas," tambahnya. "Namun saya berharap kami memperbaikinya."

Jerman menekan pada babak kedua namun kesulitan mengarahkan tembakan ke gawang. Osorio mengatur lini belakangnya untuk bertahan dengan rapat, menarik keluar Lozano saat pertandingan tinggal menyisakan 15 menit dan memasukkan Rafael Marquez (39) di sektor pertahanan untuk menjadi orang ketiga yang bermain di lima Piala Dunia.

Loew memasukkan Marco Reus untuk menggantikan Sami Khedira dan, dengan pertandingan menyisakan sepuluh menit, menarik bek kiri Marvin Plattenhardt untuk penyerang kedua Mario Gomez, untuk membantu Timo Werner, yang gagal untuk memberikan tanda sebagai ujung tombak Jerman.

Meksiko mendapat dukungan sebagian besar dari 80.000 penonton di Stadion Luzhniki ketika Jerman menampilkan banyak lubang di pertahanannya, dan berbagai kesia-siaan yang dicatatkan Hernandez pada operan akhir dapat memastikan kepada calon lawan di masa depan bahwa Meksiko, yang ingin mengakhiri reputasi "Cinderella"nya, tidak menggantikan Jerman sebagai tim favorit.

Pemain muda Julian Brandt hampir menyelamatkan malam bagi Loew setelah menggantikan Werner pada menit-menit terakhir, ketika ia melepaskan tembakan ke tiang gawang kanan Ochoa, dan bahkan kiper Neuer maju ke area penalti lawan pada situasi tendangan sudut di fase akhir pertandingan.

Namun gol yang diharapkan tidak terjadi.

Meksiko dapat bermimpi untuk melangkah lebih jauh dari rekor konsisten mereka yakni 16 besar pada enam Piala Dunia terakhir, dan mungkin melaju ke perempat final sebagaimana yang mereka capai pada 1986.

"Mereka adalah tim terbaik di dunia," kata Lozano, menyebut golnya sebagai "gol terbaik dalam hidup saya."

Jerman kini akan menghadapi Swedia dan Korea Selatan dan semestinya tetap dapat lolos dari Grup F. Namun reputasi mereka telah ternoda.

"Kami sekarang berada di bawah tekanan. Kami harus mendapatkan enam poin dari pertandingan-pertandingan selanjutnya," kata Kroos. "Kami tidak tampil baik. Kami memiliki peluang-peluang namun kami tidak mencetak gol."

(Uu.H-RF/I015)

Pewarta: LKBN Antara
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018