Antara melaporkan kepadatan pengunjung yang umumnya datang dengan mobil pribadi, bus pariwisata dan bus umum antarkota-antarprovinsi, serta sepada motor itu menyebabkan kemacetan hingga belasan kilometer di jalan nasional sepanjang 105 kilometer tersebut.
Dalam kondisi lalu lintas normal, jarak tempuh Cilegon-Tanjung Lesung adalah sekitar 2,5 jam.
Kemacetan yang terjadi di banyak titik sepanjang perjalanan pulang dari destinasi wisata Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, ke Anyer di Kabupaten Serang hingga Kota Cilegon itu terjadi sejak Minggu siang hingga pukul 21.14 WIB.
Kemacetan parah tersebut membuat mobil berulang kali bergerak pelan dan bahkan berhenti total selama puluhan menit.
Kondisi itu membuat waktu perjalanan dari Tanjung Lesung hingga Jalan Karang Bolong-Anyer Desa Karang Suraga, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, sepanjang 62,5 kilometer, ditempuh dalam waktu lebih dari lima jam padahal dalam kondisi lalu lintas normal, jarak tersebut bisa ditempuh dalam waktu kurang dari dua jam.
Kemacetan parah di ruas Anyer-Karang Bolong dan Carita tersebut sudah dirasakan para wisatawan berkendaraan pribadi dan bus sejak dari wilayah Caringin hingga sampai di pemakaman Desa Carita sepanjang sekitar tiga kilometer.
Kemacetan yang tersebar di hampir seluruh titik di sepanjang jalur wisata pavorit warga Jakarta, Bogor, Tangerang, Dan Bekasi serta banyak daerah di Provinsi Banten itu sedikit terurai berkat kerja keras aparat kepolisian.
Di daerah Sukajadi, Carita, misalnya, aparat kepolisian setempat melakukan buka- tutup arus lalu lintas dengan memprioritaskan para pengendara yang bergerak ke arah Anyer.
Kemacetan parah di ruas Carita-Anyer baru terurai yang ditandai dengan laju kendaraan dapat dipacu di atas 40 kilometer per jam ketika kendaraan melintasi destinasi wisata Pantai Sambolo I Anyer.
Selain akibat dari membludaknya pengunjung, kemacetan parah tersebut juga terjadi karena banyaknya kendaraan yang keluar masuk lokasi wisata pantai sepanjang jalur wisata Tanjung Lesung-Carita-Karang Bolong-Anyer itu.
Pewarta: Rahmad Nasution
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018