Cianjur (ANTARA News) - Pedagang es cincau di rest area Citarum-Haurwangi Cianjur, Jawa Barat, meraup keuntungan hingga satu juta rupiah setiap harinya dari pemudik yang beristirahat.
Kehadiran pedagang cincau yang merupakan daya tarik tersendiri bagi pengguna jalan khususnya pemudik yang melintas di jalur Bandung-Cianjur, memilih untuk beristirahat sambil menikmati segelas es sebelum melanjutkan perjalanan.
Meskipun para pedagang sempat diresahkan dengan upaya penertiban yang dilakukan Satpol PP Cianjur, saat bulan puasa lalu, namun hasil kesepakatan pedagang tetap diizinkan berdagang hingga tanggal 20 Juni.
"Kami tetap diperbolehkan berjualan dengan catatan tidak menggunakan terpal tapi menggunakan tenda payung agar tidak terkesan kumuh. Sejak mudik lebaran omset kami cukup meningkat," kata Imas seorang pedagang pada wartawan Minggu.
Selama musim mudik lebaran, tutur dia, masing-masing pedagang dapat meraup keuntungan hingga satu juta rupiah setiap harinya. Pedagang menjual satu gelas es cincau seharga Rp10 ribu.
Sambil menikmati es cincau pembeli dapat melihat tugu asmaul husna yang terpajang di tebing sepanjang dua ratus meter yang menjadi tempat favorite pengguna jalan untuk berswafoto.
Namun sebagian besar pengguna jalan merasa kecewa dengan tidak terawatnya tugu dan taman yang menghiasi kawasan tersebut karena banyak bunga dan tanaman yang mati dan lampu penerang tugu yang tidak menyala.
"Kami sangat menyayangkan kalau tamannya tidak terawat dan banyak lampu tugu nama-nama sang pencipta yang tidak menyala. Harapan kami dinas terkait di Pemkab Cianjur untuk memperhatikan hal tersebut," kata Komarudin, pengguna jalan.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018