Denpasar (ANTARA News) - Ketua Forum Komunikasi Antar-Umat Beragama (FKAUB) Provinsi Bali, Drs Ida Bagus Wiana, ikut ambil bagian dalam pertemuan tokoh-tokoh agama di kawasan Asia yang akan berlangsung di Thailand pada November 2007. "Pertemuan tersebut melibatkan tokoh-tokoh agama dari berbagai negara di kawasan Asia," kata Ida Bagus Wiana di Denpasar, Sabtu. Ia mengatakan, pertemuan tokoh lintas agama bertaraf internasional bertujuan mencari format dalam meningkatkan kerukunan, guna mewujudkan perdamaian dunia. "Kami diminta panitia untuk membawakan kertas kerja, dengan harapan mampu memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatkan kerukunan umat beragama dan mewujudkan perdamaian dunia," tutur Wiana. Ia menilai, kedamaian dan kerukunan hidup antarumat beragama di Bali selama ini mesra dan harmonis, hidup berdampingan satu sama lainnya diwarisi secara turun temurun, yang bersifat dinamis mengikuti perkembangan. Untuk itu semua pihak hendaknya mengupayakan agar kerukunan lintas agama dapat terjaga dan terpelihara dengan baik, baik dimasa sekarang maupun masa-masa mendatang. Kerukunan di Bali yang selama ini cukup baik, tetap harus diimbangi dengan upaya meningkatkan kewaspadaan oleh semua pihak, agar kerukunan tetap dapat dipelihara, ujarnya. Selain itu, ia mengemukakan, kerukunan antar-umat beragama di Bali sangat kokoh, hingga kini tidak pernah terjadi kasus-kasus yang bernuansa SARA, diharapkan tetap dapat dipelihara dimasa-masa mendatang. Wiana menambahkan, berbagai upaya dilakukan dalam memelihara kerukunan antarumat beragama itu, antara lain pertemuan secara berkesinambungan tokoh-tokoh lintas agama, baik di tingkat propinsi, kabupaten/kota, Kecamatan hingga Desa/Kelurahan. Selain itu juga, ia mengemukakan, diadakan komunikasi dan dialog internumat beragama, maupun antarumat beragama dengan pemerintah, dalam mengantisipasi kemungkinan timbulnya konflik. Hasil pertemuan itu dijabarkan kepada masyarakat dari semua umat beragama dalam bentuk "menyama braya" atau persaudaraan yang selama ini satu sama lain hidup berdampingan. Wiana menjelaskan, masing-masing tokoh agama, yakni Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Walubi, Keukuspan dan Majelis Permusyawarah Pelayanaan Antargereja Bali sepakat membentuk wadah FKAUB yang selama ini mengadakan pertemuan secara berkesinambungan, mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan. Semua itu bertujuan menciptakan kehidupan yang akrab, saling menghormati dan menghargai serta melindungi satu sama lain sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang harmonis dan serasi, terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, ujar Wiana. Wiana mengingatkan, keberadaan bangsa Indonesia yang majemuk, berpotensi rawan, karena sewaktu-waktu dapat menimbulkan kinflik yang mengakibatkan perpecahan. Untuk itu masing-masing umat beragama dan para tokoh lintas agama lebih waspada serta memperkokoh persatuan melalui kerukunan intern dan antarumat bergama, demikian harapan Ida Bagus Wiana. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007