New York (ANTARA News) - Perawat dan petugas kebersihan berisiko rata-rata dua kali lipat dibandingkan orang yang memiliki pekerjaan lain untuk terserang asma, demikian antara lain isi laporan jurnal medis The Lance.
Dr. Manolis Kogevinas, dari Municipal Institute of Medical Research di Barcelona, Spanyol, dan rekannya menguji 6.837 objek penderita asma ketika mereka ikut dalam European Community Respiratory Health Survey dari 1990 sampai 1995.
Peserta kajian tersebut tak menghadapi gejala gangguan pernafasan atau sejarah asma ketika studi itu dimulai.
Temuan tersebut mengkonfirmasi bahwa keadaan terbuka terhadap bahan kimia pembersih tertentu, bioaerosol, sejenis tembaga, produk pertanian, dan latex di tempat kerja meningkatkan resiko terserang asma.
Di antara kelompok utama pekerja, perawat menghadapi risiko terserang asma 2,2 kali lebih besar dibandingkan dengan kelompok pekerja tersebut secara keseluruhan, sedangkan petugas kebersihan memiliki risiko 1,7 kali.
Pekerja menghadapi kondisi terbuka terhadap "kejadian menghirup gejala akut", seperti tumpahan bahan kimia, menghadapi kemungkinan 3,3 kali lebih besar untuk terserang asma dibandingkan pekerja yang tak menghadapi kondisi seperti mereka.
Berdasarkan temuan mereka, para peneliti memperkirakan bahwa setiap tahun rata-rata 250 sampai 300 kasus penyakit asma yang berkaitan dengan pekerjaan dalam setiap satu juta orang, demikian kutipan dari Reuters Health. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007