Sebelumnya selama dua hari terakhir, jalanan yang sama di Jakarta terlihat sangat sepi, bahkan ada beberapa warga yang iseng membawa televisi dan kasur ke tengah jalan protokol seperti M.H. Thamrin sampai bundaran HI, lalu mengunggah foto mereka di sosial media.
Para aktivis sosial media itu kini tidak lagi bisa melakukannya karena jalanan yang sama mulai ramai oleh kendaraan meski tidak sepadat pada hari biasa. Selain itu kendaraan umum seperti TransJakarta yang melewati M.H. Thamrin juga terlihat lumayan banyak dipenuhi penumpang.
Pada Minggu siang yang terik di Jalan Sabang yang terletak sejajar di samping Jl. M.H. Thamrin, terlihat puluhan penjual makanan kaki lima yang menjajakan sate, mie instan dan makanan lain mulai membuka lapak, di antara kerumunan kendaraan roda dua dan empat yang terparkir di pinggir jalan.
Lapak mereka tidak bisa dibilang sepi, meski juga tidak ramai. Sedikitnya ada enam sampai delapan pembeli yang duduk di masing-masing lapak untuk menunggu makanan mereka siap.
"Saat musim lebaran begini justru jadi kesempatan bagi kami untuk mendapatkan uang karena banyak orang yang kebingungan membeli makan di mana," kata Siti, seorang penjual makanan mie instan di lokasi yang sama.
Siti mengaku sengaja baru akan pulang ke kampungnya di Tegal pada Senin untuk memperoleh pendapatan tambahan saat lebaran.
Namun demikian, sebagian besar kafe dan restoran yang biasanya ramai di Jalan Sabang masih meliburkan diri. Mereka menempel kertas pengumuman sederhana di pintu untuk mengabarkan kepada para pelanggan kapan mereka akan membuka kembali tokonya.
Seorang petugas parkir di Jalan Sabang, yang tidak mau mengungkapkan identitasnya, mengatakan bahwa aktivitas di tempat dia bertugas memang sudah relatif normal dibanding hari-hari sebelumnya.
"Kemarin dan waktu hari pertama (lebaran) jauh lebih sepi," kata dia.
Pewarta: GM Nur Lintang Muhammad
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018