Rostov (ANTARA News) - Semerbak kopi Brasil siap menyentak serabut syaraf pecinta sepak bola mundial. Pasukan negeri Samba memproklamasikan diri dengan berujar, "kami bangkit untuk menang", dan Rostov Arena menjadi saksi historis bahwa kejayaan diusahakan terus menerus, bukan mengemis belas kasihan orang lain.

Sebagai juara dunia lima kali, Brasil tidak terus mengulang-ulang sejarah masa silam. Bagi mereka, sejarah adalah sekarang, karena itu menantang untuk dimenangkan. Saatnya tiba, Neymar dan kawan-kawan siap menerima tantangan Swiss dalam laga Grup E Piala Dunia 2018 yang dihelat di Rostov Arena, Rostov-On-Don pada Minggu pukul 21.00 waktu setempat, atau Senin dini hari, pukul 02.00 WIB. Pertandingan itu akan ditayangkan secara langsung oleh Trans TV.

Duel ini disebut spektakuler oleh sejumlah pengamat, karena mendaulat Brasil sebagai kandidat juara Piala Dunia melupakan kenangan traumatis di Piala Dunia 2014.

Perlu dua tahun bagi Brasil agar bangkit dari kisah sarat derai air mata, karena tim kesayangan negeri mereka gagal menjadi juara dunia. Di pertengahan 2016, pelatih Tite menyuntikkan serum kepercayaan diri kepada seluruh personel tim.

Ini lantaran para pemain Brasil ditekuk sekaligus dipermalukan Jerman dengan skor 1-7 oleh Jerman di hadapan publik negeri sendiri. Di Moskow, mereka bertekad bangkit untuk meraih kemenangan.

Alhasil, mereka lolos ke Piala Dunia 2018 setelah lebih dulu melalui jalan sarat onak berduri di babak kualifikasi zona Amerika Selatan. Brasil merombak komposisi pemain dengan mempertahankan enam pemain yang berpengalaman berlaga di Piala Dunia.

Tim berjuluk Selecao sedari awal menyadari bahwa Swiss siap tampil dengan mengembangkan corak permainan yang serba menekan pertahanan lawan. Untuk itu pasukan asuhan Tite perlu lebih tampil ekstra waspada dan ekstra bersabar, karena kesalah sekecil apapun bakal membawa petaka.

Tite menyusun komposisi pemain dengan mengandalkan kuartet Neymar, Gabriel Jesus, Philippe Coutinho dan Willian. Keempat pemain sarat pengalaman ini memiliki kreativitas, penguasaan bola yang mumpuni, mobilitas yang tiada henti, dan kecermatan serta kejelian memanfaatkan setiap peluang menjadi gol.

Sementara itu, Swiss siap tampil dengan bermodal kepercayaan diri setelah mampu bermain imbang 1-1 melawan Spanyol dan menundukkan Jepang 2-0 dalam laga pemanasan jelang Piala Dunia.

Pelatih Swiss, Vladimir Petkovic terus mencermati gaya permainan khas Amerika Latin jelang melawan Brasil. Mereka menyimpan memori setelah mampu mengalahkan Argentina di babak 16 besar Piala Dunia 2014 di Brasil.

Brasil mengandalkan Neymar yang membela Paris Saint-Germain. Ia punya segudang kreativitas dalam menyerang dengan ditopang skill yang jempolan. Hanya saja, Selecao masih punya pekerjaan rumah besar, yakni memperbaiki lini pertahanan.

Baca juga: Neymar: saya baru pulih 80 persen

Baca juga: Tite terpukau dengan Neymar namun berikan peringatan

Bek Brasil, Thiago Silva menyatakan, "Sesudah tiga bulan, dan ia tampil dalam pertandingan, ia (Neymar) kembali kepada performa berkelas. Perkembangannya sungguh luar biasa."

"Kalah 1-7 dari lawan tidak mengusik kami terlalu lama. Kami harus tampil sebagai juara dunia. Saatnya mengukir kembali sejarah," katanya.

Pada bagian lain, Petkovic mengatakan, "Kami berada dan bertanding di sini untuk menang, bukan tampil indah menawan. Kami berusaha tampil disiplin dengan mengandalkan organisasi pertahanan yang solid. Anda perlu memancing keluar tim seperti Brasil dan mendorong mereka berbuat kesalahan. Dengan begitu anda memperoleh kesempatan. Kami berusaha mencetak satu atau dua gol untuk menang."

Anatomi Brasil vs Swiss:

Head-to-head:
* Brasil dan Swiss hanya sekali bersua dalam ajang Piala Dunia, yang berakhir dengan hasil imbang 2-2 dalam pertanding di Brasil pada 1950.
* Brasil mengalahkan Swiss sebanyak tiga kali dalam delapan pertandingan, dengan mengoleksi 10 gol dan kebobolan delapan gol.

Brasil:
* Brasil mampu menyabet gelar juara dunia lebih dari tim-tim lain.
* Brasil tidak terkalahkan dalam 12 laga babak penyisihan grup di ajang Piala Dunia, dengan torehan 10 kali menang. Kekalahan terakhir mereka di fase grup dialami ketika melawan Norwegia pada 1998.
* Brasil juga mampu membukukan 16 kali menang dari 18 laga pembukaan di Piala Dunia (dengan dua kali imbang). Kekalahan mereka yang terakhir di laga pertama terjadi saat melawan Spanyol pada 1934 (1-3).
* Brasil berperan dalam 11 gol yang dikoleksi Brasil di Piala Dunia kali lalu (mencetak empat gol, satu assist). Ia juga melesakkan enam gol dan delapan assists di babak kualifikasi Conmebol jelang Piala Dunia 2018.

Swiss:
* Swiss belum terkalahkan dalam laga pembuka dari empat penampilan, menyabet dua kemenangan (melawan Spanyol pada 2010, Ekuador pada 2014).
* Swiss mampu lolos dari babak kualifikasi untuk kali kesebelas ikut di ajang Piala Dunia.
* Swiss mampu keluar sebagai juara grup di Piala Dunia 2006.
* Xherdan Shaqiri berperan dalam terciptanya lima gol dari enam gol yang dikoleksi Swiss di turnamen-turnamen besar (empat gol, dan satu assists).

Prakiraan susunan pemain:

* Brasil (4-3-3):
Alisson (penjaga gawang); Danilo, Thiago Silva, Miranda, Marcelo; Casemiro, Paulinho, Philippe Coutinho; Willian, Gabriel Jesus, Neymar.

* Swiss (4-2-3-1):
Sommer (penjaga gawang); Lichtsteiner, Schaer, Akanji, Rodriguez; Behrami, Xhaka; Shaqiri, Dzemaili, Zuber; Seferovic.

Data dan fakta:

Brasil:
* Tite telah mengonfirmasukan starting XI pada Minggu untuk melawan Swiss.
* Dani Alves absen dari Piala Dunia. Ia masih menderita cedera. Danilo akan menjadi pilihan utama untuk mengisi posisi bek kanan.
* Fred masih dalam perawatan karena mengalami cedera engkel. Ia absen dalam pertandingan melawan Swiss.

Baca juga: Pelatih Brazil Tite waspadai potensi ancaman Swiss

Swiss:
* Swiss mengandalkan empat pemain bertahan, hanya saja Petkovic merotasi antara Roman Burki dan Yann Sommer sebagai ujung tombak.
* Swiss siap menurunkan Valon Behrami dan Granit Xhaka.

Prediksi Man of the Match (Whoscored):
1.Neymar (50 persen)
2.Marcelo (16,67 persen)
3.Gabriel Jesus (16,67 persen)
4.Willian (16,67 persen)

Prediksi jalannya laga:
* Brasil dijagokan menjadi juara Piala Dunia 2018. Selecao punya segudang gelandang berkarakter menyerang. Faktor ini menjadi nilai tambah bagi sebuah tim.
* Swiss mengandalkan kebersamaan ditunjang kerja keras di lapangan. Lini pertahanan mereka perlu lebih melipatgandakan konsentrasi menghadapi serangan sarat kreativitas dari pasukan negeri Samba.
* Brasil di bawah asuhan Tite tampil produktif di lini serang, dengan hanya kalah dua kali dari 30 pertandingan. Bukan tidak mungkin gawang Swiss kebobolan lebih dari satu gol.

Prediksi hasil laga:
* Brasil: 2
* Swiss: 0

Baca juga: Pele tak yakin Brasil juara

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018