Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 400 WNI di Rusia termasuk mereka yang sedang berlibur untuk menyaksikan Piala Dunia 2018, serta awak media yang meliput pesta sepak bola dunia itu merayakan Idul Fitri 1439 H di Moskow di tengah musim semi yang cerah dan sejuk.
Di antara mereka tampak Muhammad Raffa Yasin (12) yang mewakili Indonesia pada acara International Children's Social Programme Football for Friendship, demikian Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana, kepada Antara di Jakarta, Sabtu.
Walaupun jauh dari Tanah Air, kebahagiaan terpancar dari raut muka mereka yang sepanjang pagi dan siang saling bertegur sapa dan berbincang seusai sholat Id yang dilaksanakan di Gedung KBRI, Jum'at, (15/6). Bertindak selaku imam adalah Mursakin, Kepala Sekolah Indonesia Moskow, sedangkan khatib Rifki Zulkarnain, mahasiswa Indonesia di Rusia.
Di antara masyarakat Indonesia yang hadir, sebagian besar adalah mahasiswa Indonesia yang tengah menimba ilmu di berbagai perguruan tinggi di Rusia. Salah satunya adalah Ahmad Ilham Danial yang kuliah program S3 di Kazan, Republik Tatarstan, rela naik kereta api sekitar 12 jam untuk ber-Lebaran di ibu kota Rusia ini. Tampak juga beberapa tenaga kerja Indonesia yang umumnya dari kalangan professional dan diaspora Indonesia yang jumlahnya semakin meningkat.
Menurut Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Belarus, M. Wahid Supriyadi, ada lebih dari 1000 orang Indonesia yang saat ini tinggal di Rusia. Setelah sholat Idul Fitri, WNI menghadiri acara open house di Wisma Indonesia. Tidak hanya umat Muslim yang hadir, tetapi juga masyarakat Indonesia non Muslim dan sejumlah warga Rusia.
Bahkan, Elly, seorang warga Inggris yang sedang berada di Moskow dan pernah mengikuti Darmasiswa di Yogya juga hadir. Uniknya, Elly yang mengaku sudah 4 tahun bermain gamelan di Inggris, malamnya ikut berlatih gamelan dengan teman-teman Rusia penggemar gamelan di Gedung KBRI Moskow.
Untuk membawa suasana seperti di Indonesia, Wisma menghidangkan menu Lebaran seperti opor ayam, ketupat, sate ayam dan tape ketan. "Cuma ketupatnya dibungkus plastik karena tidak ada janur di Rusia," ujar Dubes Wahid.
Sebelumnya, di hari terakhir bulan Ramadhan atau sehari sebelum Idul Fitri, Dubes Wahid menghadiri iftar yang diadakan International Association of Islamic Business (IAIB), Rusia di Memorial Mosque on Poklonnaya Hill, Moskow, yang dihadiri sekitar 1000 umat Muslim Moskow dan sekitarnya.
Dalam sambutannya Dubes Wahid mengajak IAIB untuk bekerja sama dengan KBRI Moskow mengelar Indonesia-Russia Business Forum bersamaan dengan diadakannya Kazan Summit awal Mei tahun depan. Acara yang khusus ditujukan bagi pengusana Muslim sedunia tersebut diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung bagi hubungan Business to Business antara pengusana Muslim kedua negara.
"Ini peluang bagi Indonesia untuk memperkenalkan produk halal dan produk fashion dari Indonesia," ujar Dubes Wahid.
Kazan adalah ibu kota Tatarstan, salah satu subyek federal Federasi Rusia termaju di Rusia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Saat ini terdapat sekitar 25 juta orang umat Islam di Rusia, sekitar 14 persen dari total penduduknya, atau yang terbesar di Eropa.
Menurut Ketua Dewan Mufti Rusia, Ravil Gaynutdin, saat ini terdapat sekitar 8500 masjid di seluruh Rusia, dan setiap tahun tumbuh sekitar 40-50 masjid baru. Ketua Dewan Mufti, Minggu, mengundang Dubes Wahid untuk meresmikan masjid baru di Solnechnogorsk, salah satu kota satelit berjarak sekitar 75 km dari kota Moskow.
Baca juga: Dubes Wahid tutup Festival Indonesia di Moskow
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018