Berlin (ANTARA News) - Panglima utama AS di Afghanistan mengulangi seruan kepada Jerman dan negara-negara NATO agar mengirim pasukan tambahan untuk memerangi gerilyawan Taliban. "Kami membutuhkan pasukan yang bisa dengan mudah dimobilisasi dan kami memerlukan helikopter," kata Jendral Dan McNeil kepada surat kabar Die Welt dalam edisi Sabtu. Ia menambahkan bahwa Jerman, yang 3.000 prajuritnya di Afghanistan hanya ditempatkan di wilayah utara negara tersebut yang relatif tenang, "bisa bermanfaat di mana-mana". Jerman telah lama menghadapi tekanan agar menyumbangkan lebih banyak prajurit bagi Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO dan mengamandemen mandat mereka untuk memungkinkan penempatan di wilayah selatan Afghanistan yang dilanda pemberontakan terburuk Taliban. Inggris sebelumnya bulan ini mendesak sekutu-sekutunya di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengirim lebih banyak pasukan ke Afghanistan untuk mencegah skenario "menakutkan yang mungkin terjadi". Menurut sebuah laporan di parlemen Inggris, ISAF kurangi dua batalyon dari kebutuhan yang ditetapkan para panglima NATO. Pasukan itu kini memiliki sekitar 39.000 prajurit dari 37 negara di Afghanistan. McNeil mengatakan, "Saya akan senang menerima empat brigade." Berlin diberi ultimatum oleh Taliban agar menarik pasukan Jerman dari negara yang dilanda perang itu. Kelompok garis keras itu kini menahan seorang sandera Jerman dan 22 pekerja bantuan Kristen Korea Selatan yang mereka ancam akan dibunuh, namun pemerintah Jerman berjanji bahwa mereka tidak akan tunduk pada ancaman. Dalam wawancara yang diterbitkan Jumat, Menteri Luar Negeri Frank-Walter Steinmeier menyatakan, Jerman akan membuat kecewa penduduk Afghanistan jika menarik pasukan dari negara tersebut. Kabinet Jerman akan membahas perluasan mandat militer negara itu di Afghanistan pada September. Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di Afghanistan oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007