Makassar (ANTARA News) - Tim gabungan bersama Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Makassar mulai memperluas pencarian dua orang korban Kapal Motor (KM) Arista yang tenggelam di perairan Makassar, Selat Gusung, Sulawesi Selatan pada Rabu (13/6).
"Hari ini pencarian korban belum membuahkan hasil, rencana besok pagi pencarian akan diperluas hingga 15 mil dari lokasi kejadian," sebut Kepala Basarnas Makassar, Amiruddin di Pelabuhan Paotere Makassar, Jumat.
Menurut dia, meskipun ini adalah hari Idul Fitri, namun pencarian tetap dilaksanakan, kendati tidak sepenuhnya tim turun disebabkan sejumlah personel sedang melaksanakan lebaran bersama keluarga.
Sedangkan untuk skema pencarian Sabtu esok, kata dia, personel gabungan diturunkan berjumlah 100 orang dengan menggunakan Kapal Basarnas dibantu Kapal milik Lantamal Angkatan Laut serta dibackup kapal KPLP Makassar termasuk tiga kapal karet untuk menyisir lokasi.
"Malam ini kami berkoordinasi dengan BMKG untuk prediksi cuaca, mudah-mudahan cuaca besok mendukung. Pencarian akan terus dilakukan sampai tujuh hari kedepan sesuai dengan aturan perundang-undangan," ujarnya.
Pihaknya juga meminta maaf kepada keluarga korban dan masyarakat yang menunggu hasil akhir pencarian, mengingat hari ini tim yang diturunkan kurang maksimal karena bertepatan hari raya besar.
Meski demikian dirinya tidak akan bermain-main dan serius menyelesaikan misi tersebut. Selain itu, pihaknya menyakini akan menemukan korban, karena dari berbagai pengalaman biasanya korban tenggelam akan mengapung kepermukaan setelah tiga hari tenggelam.
"Pagi nanti, tim kembali diturunkan setelah dilakukan brifing tadi, meskipun hasilnya belum ada hari ini, kita berharap besok ada hasil, mohon didoakan agar semua berjalan lancar hingga korban ditemukan," ujarnya berharap.
Untuk dua korban yang masih hilang tersebut, berdasarkan data dari pihak keluarga diketahui bernama Rusda, perempuan berusia 30 tahun dan Rahmat Tahir berusia empat tahun.
Berdasarkan data terbaru, untuk korban hilang awalnya mencapai enam orang, namun setelah dilakukan pertemuan dengan empat Rukun Warga (RW) selama empat kali di Pulau Barrang Lompo dan warga yang selamat, hasilnya hanya dua orang masih dinyatakan hilang.
Selanjutnya, meninggal dunia 16 orang dari sebelumnya, 15 orang. Penumpang selamat 55 orang, sebelumnya 22 orang dan jumlah keseluruhan korban KM Arista sebanyak 73 orang dari sebelumnya dirilis 43 orang.
Kejadian tenggelamnya kapal tersebut pada Rabu (13/6) pukul 12.45 WITA, akibat kecelakaan di perairan Makassar (perairan Gusung) Kecamatan Ujung Tanah Makassar, Sulsel.
Kapal yang dinakhodai Kila, ditumpangi puluhan penumpang itu bergerak dari Pelabuhan Paotere menuju Pulau Barrang Lompo, Kelurahan Barrang Lompo Makassar Kecamatan Sangkarrang, Makassar.
Namun di pertengahan jalan, kapal dihempas ombak hingga dua meter dan saat itu cuaca tidak bersahabat, diduga muatan berlebihan bahkan ada sepeda motor di atasnya, membuat kapal ini oleng dan tidak bisa dikendalikan hingga akhirnya terbalik lalu karam.
Dalam kejadian itu, awalnya sebanyak 13 orang dinyatakan meninggal dunia. Delapan ditemukan di sekitar Pelabuhan Paotere masing-masing Rita (31), Asriani (6), Marani (48), Marwah (42), Rahman (6), Dalima (46), Nio (50), dan Arsyam (1).
Kemudian lima korban lainnya, yakni Sitti Aminah (60), Rahmawati (8), Arini (30), Rusdiana (37), dan Suryani (35) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di Pulau Barrang Lompo. Mayoritas korban adalah perempuan dan dua orang laki-laki.
Pada Kamis (14/6), korban meninggal bertambah dua orang yakni Soraya (6) dan Indriani (7) ditemukan tim KPLP pada waktu dini hari, dan satu lainnya Yusril (4) meninggal di Rumah Sakit Wahidin Sudorohusodo Makassar pada siang hari. Jumlah korban yang dipastikan meninggal sementara ini 16 orang. *
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018