"Kami sudah adakan rapat, memang ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, salah satunya prasarana. Oleh karenanya, nanti waktu pulang mudik itu baliknya mudik kuliner, jadi sambil kuliner, kita akan bikin `campaign`, bikin brosur, mengedukasi bagaimana kearifan lokal itu bisa dijajaki oleh masyarakat," kata Budi Karya saat menghadiri Gelar Griya di rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, banyak kota di jalur arus balik yang memiliki kuliner dan tempat rekreasi untuk dikunjungi, sehingga dapat juga meningkatkan pendapatan daerah.
Salah satu upaya untuk menarik minat pemudik adalah dengan memperbaiki dan merawat lokasi peristirahatan atau "rest area" yang ada di sepanjang jalur.
"Yang harus diperhatikan adalah `rest area`, tempat rekreasi. Yang sudah kami inventarisir ada 24 tempat, 21 di antaranya sudah ada, tapi yang tiga kami taruh di beberapa kota seperti di Batang, Tegal, dan Pekalongan," lanjutnya.
Terkait kesiapan arus balik, Budi Karya mengatakan, pemerintah juga telah siap mengantisipasi terjadi lonjakan pada 19-20 Juni 2018.
Dari hasil evaluasi saat ini, hal yang perlu dilakukan ke depan adalah menambah tempat istirahat untuk pemudik terutama di jalan tol.
Baca juga: Warung dadakan jadi tujuan wisata kuliner pemudik
Baca juga: Gerah? Makanan pedas buat Anda lebih adem ketimbang es krim
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018