Manado (ANTARA News) - Sebanyak 5.050 warga korban bencana alam banjir dan tanah longsor (25/7) di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Sulawesi Utara (Sulut), masih bertahan ditempat penampungan pengungsian. Pantauan ANTARA News, Jumat, pengungsi itu disebar dibeberapa tempat, seperti tenda darurat milik pemerintah, Gereja, Masjid, aula pemerintahan serta rumah-rumah warga lain yang aman dari bencana. Pengungsi berasal dari Desa Buku dan Borgo, Kecamatan Belang, tercatat 3.050 jiwa disebar di 23 titik lokasi, Desa Tatengesan dan Makalou, Kecamatan Posumaen, 1.160 jiwa, serta sisanya dari beberapa desa lain seperti, Wioi, Kecamatan Ratahan dan Bentenan Kecamatan Posumaen. Beberapa warga mengaku kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok seperti air bersih, suplai makanan maupun pakaian serta selimut untuk berlindung. "Sudah dua hari kami bertahan ditempat penampungan, namun air bersih dan distribusi makanan belum bisa kami dapatkan," kata R Sandag, warga Desa Tatengesan. Lebih parah lagi, kata Sandag, bahwa rumahnya rusah parah akibat terjangan banjir dan bongkahan kayu, sehingga sulit untuk dikenali lagi. "Tidak ada lagi barang-barang kami terselamatkan, tinggal pakaian dibadan, paling penting bisa selamat," kata pria dua anak itu. Camat Posumaen, Piter Pontororing mengatakan, bencana banjir terjadi di Desa Tatengesan dan Makalou, akibat sungai melintasi desa tersebut meluap, sehingga terjadi banjir setinggi 1-2 meter. Banjir itu merusakkan ratusan rumah penduduk, sejumlah tempat ibadah serta beberapa sekolah seperti SMA PGRI dan SMP Negeri Tatengesan masih tergenang air setinggi dua meter. "Untuk sementara siswa telah diliburkan, sambil menunggu ada upaya relokasi sementara bagi kegiatan belajar dan mengajar," kata Pontororing. Gubernur Sulut, SH Sarundajang, saat meninjau lokasi bencana alam itu di Kecamatan Posumaen dan Belang, mengatakan, masyarakat dipengungsian perlu direlokasi dengan mencari tempat layak dan memadai. "Pemerintah berharap dalam waktu dekat sudah ada relokasi sementara bagi pengungsi, agar tidak membawa dampak buruk pasca bencana," kata Gubernur. Mengenai kebutuhan pokok seperti natura, Pemprop Sulut sudah menyalur sebanyak 3,5 ton beras, ditambah ikan 50 karton ikan kaleng, selimut sebanyak 600 bal dan tenda enam buah.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007