New York (ANTARA News) - Daun dari Aspilia Africana, tanaman yang digunakan dalam obat tradisional Afrika, dapat menghentikan pendarahan, mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka, demikian hasil studi baru dari Nigeria. Daun dan bunga A. Africana, tumbuhan yang tertutup bulu dan dikenal sebagai "tanaman pendarahan", telah digunakan untuk menghentikan pendarahan, menghilangkan benda asing dari mata, merawat sengatan kalajengking, dan untuk beberapa tujuan lain di seluruh benua Afrika, kata Dr Charles O OKoli dan rekannya di University of Nigeria. Dr Okoli saat ini berada di Sydney, Australia, di Univerisity of New South Wales. Untuk menguji kandungan medis tanaman itu, Dr Okoli dan timnya melakukan serangkaian ujicoba laboratorium dan percobaan pada hewan dengan menggunakan ekstrak daun tersebut yang dijadikan bubuk pada methanol, dan dua bagian atau porsi berbeda yang berisi hexane dan methanol. Mereka melaporkan temuan mereka di BMC Complementary and Alternative Medicine. Ekstrak dan bagian tanaman tersebut secara mencolok mengurangi pendarahan dan mengakibatkan pembekuan pada tikus, demikian temuan para peneliti tersebut, dan dampak paling kuat dengan campuran methanol. Semua unsur juga memperlambat pertumbuhan Pseudomonas fluorescens dan Staphylococcus aureus, dua bakteri umum yang menyerang luka, dan mengurangi waktu penyembuhan luka. Dalam menghentikan pertumbuhan bakteri dan mempercepat penyembuhan, fraksi methanol sekali lagi memiliki dampak paling kuat. Analisis mengenai ekstrak tanaman itu dan fraksinya mengidentifikasi bermacam bagian tanaman yang dapat memberi sumbangan bagi kandungan medisnya, Dr. Okoli dan rekannya menyatakan, termasuk saponins dan tannins. Mereka menyimpulkan, "Hasil studi ini menunjukkan bahwa ekstrak daun A. Africana memiliki potensi bagus untuk digunakan dalam perawatan luka dan lebih menyediakan alasan bagi penggunaan daun tanaman ini dalam penanganan luka pada teknik pengobatan tradisional," demikian Reuters.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007