"Saya lebih memilih mudik dengan menggunakan sepeda motor bersama istri dan seorang anak karena untuk menghindari kemacetan," kata Nanang warga Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi saat ditemui di salah satu masjid di Kecamatan Cibadak, Kamis.
Dirinya baru bisa mudik karena pabrik tempat kerjanya di Bekasi, Jabar, baru memberikan cuti dan libur bersama pada H-2. Sehingga ia memilih mudik di H-1, namun ternyata mulai dari Ciawi hingga Cibadak arus lalu lintas cukup padat yang didominasi kendaraan roda dua.
Bahkan di beberapa titik seperti di sekitar pasar baik Pasar Cicurug, Parungkuda hingga Cibadak terjadi penumpukan kendaraan yang dikarenakan keluar masuknya kendaraan warga ke pasar dan berbaurnya masyarakat yang hendak ke pusat perbelanjaan sehingga menambah padat arus lalu lintas.
Namun demikian, di H-1 ini tidak terjadi kemacetan, hanya saja arus lalu lintas tersendat di lokasi rawan kemacetan. Dii beberapa titik bahkan arus lalu lintas normal.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi Iwan mengatakan dari monitoring di lapangan volume kendaraan yang masuk Sukabumi khususnya dari arah Bogor dan DKI Jakarta meningkat dibandingkan H-2 dan H-3 lebaran.
Namun untuk puncak arus mudik terjadi pada H-2 di mana terjadi penyendatan arus lalu lintas hampir di sepanjang jalur mudik Sukabumi. Sehingga petugas mengarahkan sebagian kendaraan ke jalur alternatif untuk mengurai kepadatan di jalur utama.
"Dari hasil monitoring dan evaluasi, pada arus mudik lebaran ini secara keseluruhan lancar dan untuk kecelakaan lalu lintas pun sangat minim tidak sampai terjadi kecelakaan parah," katanya.
Ia memprediksi kepadatan arus lalu lintas di jalur mudik akan terus berkurang menjelang sore dan malam harinya kemungkinan akan dipadati kendaraan dan warga yang melaksanakan Takbiran.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018