Gowa, Sulsel (ANTARA News) - Ratusan jamaah An-Nadzir yang bermukim di Desa Mawang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, melaksanakan salat Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijiriah, Kamis ini, walaupun pemerintah belum mengeluarkan pengumuman resmi.
"Kami menetapkan satu syawal hari ini berdasarkan pengamatan air pasang puncak. Sebenarnya akhir Ramadhan jatuh pada Rabu kemarin, hanya saja dari pengamatan puncak serta laporan posko dari Kolaka, Palopo hingga Batam, seluruh jamaah An Nadzir Lebaran hari ini," ujar Juri Bicara An Nadzir, Ustas Lukman A Bakti, Kamis.
Menurutnya, hasil pengamatan yang diyakini melalui metode hisab dan rukyat, terlihat bulan terbit sekitar pukul 13.00 WITA, sehingga untuk menentukan perpindahan bulan dari Ramadan ke Syawal dilakukan peneropongan bulan dan melihat tanda-tanda alam seperti pasang air laut.
Sejak tiga hari menjelang akhir Ramadhan, lanjut dia, pemantauan air pasang laut dan pergerakan bulan terus diamati. Setelah dilakukan musyawarah pada sidang isbat, hari Kamis ditentukan sebagai akhir Ramadan atau masuk 1 Syawal.
Dalam ceramah yang ia menyinggung mengenai terorisme. Kata dia, Islam tidak pernah mengajarkan terorisme, bahkan Nabi besar Muhammad Saw tidak pernah mengajarkan itu.
Sementara itu, Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat penentuan lebaran Idul Fitri 2018 pada Kamis sore nanti.
Sebelumnya, jamaah tarekat Naqsabandiyah juga melaksanakan Salat IED lebih awal pada Rabu (13/6) di berbagai daerah di Indonesia, dengan menetapkan satu syawal 1439 Hijriah telaha masuk pada Rabu. Ini didasari dengan metode hisab Munjid, yaitu penghitungan 30 hari sejak awal puasa dan telah digunakan secara turun temurun.
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018