Kualalumpur (ANTARA News) - Dua hakim terkemuka Malaysia mundur dari jabatan, sementara pemerintah Perdana Menteri Mahathir Mohamad membersihkan pejabat tinggi, yang terlihat dekat dengan pemerintahan sebelumnya.
Daftar pejabat tinggi, yang sudah dicopot atau keluar dari jabatan, terus bertambah sebulan belakangan, sesudah koalisi oposisi Mahathir mencetak kemenangan tidak terduga dalam pemilihan umum pada 9 Mei.
Hakim Agung Raus Sharif dan Ketua Pengadilan Banding Zulkefli Ahmad Makinudin akan mundur pada 31 Juli, kata pernyataan, yang dikeluarkan kepala kantor pengadilan federal.
"Yang Mulia Raja sudah memberikan persetujuan untuk undur diri mereka pada 8 Juni," kata pernyataan itu.
Persaudaraan hukum Malaysia menantang keputusan pemerintah Perdana Menteri Najib Razak mengangkat Raus dan Zulkefli pada tahun lalu, dengan alasan bahwa keduanya sudah melampaui usia pensiun.
Pada pekan lalu, Malaysia menunjuk jaksa agung baru, yang menyatakan tidak akan ada yang ditutup-tutupi dan bahwa ia akan mengejar pelaku pidana dan penjahat perdata atas skandal korupsi di dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB), yang didirikan Najib.
Jaksa Agung baru itu, Tommy Thomas, menggantikan Mohamed Apandi Ali, yang pada 2016 membersihkan Najib dari kesalahan dalam skandal miliaran dolar 1MDB.
Najib membantah melakukan kesalahan dalam perkara itu.
Gubernur bank sentral Muhammad Ibrahim juga mundur pada pekan lalu, hanya dua tahun dari masa jabatan lima tahunnya.
Undur diri Muhammad dilihat sebagai dampak dari skandal 1MDB, sesudah kementerian keuangan pada bulan lalu menyatakan sekitar 500 juta dolar, yang dikumpulkan dari penjualan tanah pemerintah ke bank sentral itu, digunakan untuk membayar kewajiban 1MDB pada tahun lalu.
Baca juga: Gubernur bank sentral Malaysia mengundurkan diri
Pewarta: Antara
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018