Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menyiapkan hiburan berupa kesenian tradisional gamelan untuk menghibur wisatawan yang berkunjung ke Malioboro saat libur Lebaran 2018.
"Kegiatan ini akan diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut pada Minggu (17/6) hingga Selasa (19/6). Pentas dimulai sore hari," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono di Yogyakarta, Rabu.
Wisatawan yang berkunjung ke Malioboro dapat menyaksikan secara langsung pentas kesenian tradisional tersebut di Tugu KB yang berada di kompleks Taman Parkir Abu Bakar Ali secara gratis.
Jika tidak dapat melihat secara langsung, maka lantunan suara gamelan akan disiarkan melalui radio milik Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro, Widoro sehingga bisa didengarkan oleh seluruh wisatawan yang berada di kawasan wisata utama di Kota Yogyakarta tersebut.
"Kegiatan ini rutin kami selenggarakan setiap tahun. Pengisi pentas gamelan pun berasal dari wilayah. Tujuannya adalah untuk mengangkat potensi yang ada di wilayah," katanya.
Selain gamelan, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta juga sudah membuka Tourist Information Center (TIC) di sisi utara Malioboro Mall untuk memberikan layanan dan bantuan kepada wisatawan yang membutuhkan.
"Ada peta wisata Kota Yogyakarta yang bisa diakses wisatawan," katanya.
Sementara itu, Kepala UPT Malioboro Ekwanto menyebut, kepadatan wisatawan di kawasan Malioboro diperkirakan mulai terjadi pada Minggu (17/6).
"Biasanya, pada hari pertama dan kedua Lebaran, masih digunakan oleh masyarakat untuk bersilaturahim dengan keluarga. Baru pada hari ketiga digunakan untuk berwisata," katanya.
Ia menyebutkan, pihaknya akan berupaya mewujudkan kawasan Malioboro yang aman, nyaman dan tertib meskipun kawasan tersebut akan dipadati wisatawan.
UPT Malioboro sudah menyiagakan beberapa tim atau satuan tugas, di antaranya tim sarana dan prasarana yang akan langsung turun apabila ada kerusakan fasilitas, dan tim penyapuan untuk memastikan kawasan tersebut bersih dari sampah.
Kami juga memperbanyak Jogoboro atau petugas pengamanan yang berjaga. Jika biasanya 20 orang per shift menjadi 40 orang per shift," katanya.
Sedangkan untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan di Malioboro, Ekwanto mengatakan sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan Dinas Perhubungan untuk kebijakan buka tutup jalur.
"Kepadatan di Malioboro diperkirakan bertambah dibanding libur Lebaran tahun sebelumnya karena pada tahun ini semua jenis kendaraan, mobil, sepeda motor, andong dan becak akan memanfaatkan jalur utama. Hal itu disebabkan pekerjaan revitalisasi sisi barat belum selesai. Mudah-mudahan semuanya tetap tertib dan lancar," katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018