Lubukbasung, Sumbar (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumbar, merilis sebanyak delapan titik rawan longsor dan pohon tumbang di daerah itu saat arus mudik dan balik Idul Fitri 1439 Hijriah.

"Ini berdasarkan kejadian bencana longsor melanda daerah itu saat curah hujan tinggi," kata Kepala BPBD Agam, Muhammad Luthfi Ar di Lubukbasung, Rabu.

Ia menambahkan kedelapan titik rawan longsor dan pohon tumbang itu berada di sepanjang jalan Palembayan, ruas jalan Palupuh, Sungai Jariang Kecamatan Ampekkoto.

Lalu Ngarai Sianok Kecamatan Ampekkoto, jalan Panta Pauh Kecamatan Matur, sepanjang ruas jalan Malalak.

Selain itu ruas jalan Sungai Landia, sepanjang ruas jalan Kelok 44.

Dengan kondisi rawan longsor dan pohon tumbang, pihaknya mengerahkan anggota satuan tugas BPBD dan tim reaksi cepat untuk membersihkan material longsor dan pohon tumbang.

Mereka ini dilengkapi dengan peralatan seperti alat pemotong kayu enam unit, mobil truk 27 unit, excavator sembilan unit dan lainnya.

"Mereka langsung membersihkan material longsor dan pohon tumbang dengan instansi lain apabila bencana itu melanda daerah itu," ujarnya.

Dengan cara itu, para pengguna jalan tidak mengeluhkan dengan adanya jalan tertimbun longsor atau pohon tumbang.

Namun pihaknya tetap mengimbau pengendara untuk meningkatkan kewaspadaan saat melalui daerah itu pada curah hujan tinggi.

"Apabila curah hujan tinggi berhenti di lokasi aman, agar tidak menjadi korban longsor atau pohon tumbang," lanjutnya.

Anggota DPRD Agam, Muhammad Abrar memberikan apresiasi kepada pemerintah yang telah menyiapkan alat berat, pemotong kayu, truk dan lainnya untuk membersihkan material longsor dan pohon tumbang.

Ini bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat yang melakukan mudik, sehingga perjalanan mereka ke kampung halaman menjadi nyaman.

"Kita mendukung program dari pemerintah agar pengendara menjadi nyaman," katanya.

Baca juga: Enam kecamatan di Agam dilanda longsor dan pohon tumbang

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018