Canberra (ANTARA News) - Jika ada orang Indonesia di Australia yang menerima medali pengabdian 25 tahun karena jasa-jasanya dalam mengajar bahasa dan budaya Indonesia, serta mengembangkan kerja sama antara Universitas Monash dan berbagai perguruan tinggi di Indonesia, maka orang itu adalah Basoeki Koesasi. Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Canberra, Dr. R. Agus Sartono, MBA, mengatakan, dosen senior bahasa dan budaya Indonesia di Universitas Monash itu menerima medali penghargaan tersebut pada 24 Mei dan menjadi satu-satunya warga negara Indonesia yang mendapat medali pada saat itu. "Pak Basoeki adalah satu-satunya orang Indonesia yang menerima medali pengabdian 25 tahun Universitas Monash ketika itu. Beberapa tahun lalu, dia juga menerima medali emas dari UGM karena dedikasinya dalam mengembangkan hubungan antara UGM dan Monash," katanya di Canberra, Jumat. Basoeki sangat berjasa dalam mengembangkan kerja sama antara perguruan tinggi di Indonesia dengan mitra mereka di Australia, khususnya Universitas Monash, dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. "Selain merintis program pertukaran dosen dan mahasiswa. ia juga terlibat dalam pengembangan kerja sama pendidikan antara Universitas Monash dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) terkait dengan program pendidikan bagi para ahli BNN," katanya. Basoeki yang lahir pada 14 Juli lebih dari 50 tahun lalu di Metro, Lampung, dari seorang ibu Jawa dan ayah Madura itu berjasa dalam membuka peluang kepada para mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI, yang dahulunya IKIP ) Bandung untuk dapat menjadi asisten guru Bahasa Indonesia di Melbourne. "Ini adalah inisiatif Universitas Monash dan komitmen Monash untuk tetap menjalin hubungan yang baik dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi di Indonesia," kata Agus. Di Universitas Nasional Australia (ANU) Canberra, orang-orang Australia yang berjasa banyak dalam memperkuat hubungan Indonesia-Australia melalui pendidikan dan riset juga ada. "Di ANU, banyak Indonesianis, seperti George Quinn, Ross McLeod, Chris Manning, dan Hal Hill, yang merupakan dedengkot Indonesianis yang punya hubungan khusus dengan Indonesia," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007