Mambal, Bali (ANTARA News) - Ratusan siswa-siswi dari lima SMA negeri dan tiga sekolah internasional di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, Bali, mengikuti Gerakan #BijakBerplastik yang digagas Danone-AQUA (PT Tirta Investama) melalui Pabrik Aqua Mambal.

"Kami akan menerima delapan sekolah itu dalam gerakan yang memberi pembelajaran pengelolaan sampah dan pertanian organik di Subak Mambal dan RBU (Recycling Business Unit) di Denpasar," kata Kepala Pabrik AQUA Mambal, Wahyu Wulandari Kusumawati di Mambal, Abiansemal, Badung, Selasa.

Ia menjelaskan, sekolah yang pertama mengikutinya adalah SMA Negeri 1 Abiansemal (11/6) dengan menyertakan 50 siswa-siswanya untuk belajar bagaimana sampah plastik kemasan didaur ulang untuk kemudian memiliki nilai ekonomi dan memperpanjang masa pakainya.

 "Edukasi pengelolaan sampah plastik ini menjadi bagian dari Gerakan #BijakBerplastik yang dicanangkan Danone-AQUA di Jakarta bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup pada 5 Juni lalu. Untuk selanjutnya, kami berharap sekolah bisa memulai hal yang sama di lingkungan sekitarnya," katanya.

Dalam gerakan tersebut, Danone-AQUA berkomitmen untuk mengumpulkan sampah plastik lebih banyak dengan meningkatkan program bisnis sosial untuk mengumpulkan dan mendaur ulang sampah plastik, serta mendukung teknologi untuk mengumpulkan lebih banyak sampah dari alam, hingga tahun 2025.

"Secara bertahap, gerakan itu akan kami wujudkan untuk sekolah-sekolah tersebut dan upaya ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memberikan edukasi #BijakBerplastik. Pengenalan pengelolaan sampah kepada tingkat sekolah itu penting karena siswa bisa #BijakBerplastik dan menularkan pengetahuan ke keluarganya di rumah dan lingkungan sekitar sekolah," katanya.

Didampingi Stakeholder Relation Pabrik AQUA Mambal, NyomanArsana, ia mengharapkan gerakan yang dilakukan akan memicu keterlibatan lebih banyak pihak untuk menjaga lingkungannya bisa lestari, yang dipelopori Pabrik AQUA Mambal.

"Tingkat kesadaran publik yang masih rendah tentang pengelolaan sampah plastik merupakan hambatan untuk membangun budaya daur ulang. Edukasi di sekolah dengan berbagai mitra telah meyakinkan kami bahwa mengajarkan daur ulang secara berkelanjutan sejak dini di Indonesia, dapat mengubah kebiasaan lama," katanya.

Dalam kesempatan itu, Pembina PALH (Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup) SMA Negeri 1 Abiansemal, Wayan Sagi Adnyana mengucapkan terima kasih atas program Pabrik AQUA Mambal yang melibatkan siswa untuk bisa menambah wawasan pengelolaan pertanian organik dan pengelolaan botol plastik.

"Siswa-siswi bisa langsung praktek membuat mikro organisme lokal dari bahan bahan organik untuk penyubur tanaman, sehingga memahami bahwa bahan organik lokal memiliki memiliki nilai ekonomi," kata Wayan.

Pewarta: Edy M Yakub
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018