"Para pemudik tersebut berasal dari sejumah kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya yang ingin berlebaran di wilayah Madiun dan sekitarnya," ujar Manajer Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Supriyanto, Selasa.
Menurut dia, jumlah kedatangan atau pemudik yang turun di Stasiun Madiun tersebut terus meningkat setiap harinya sejak masa angkutan Lebaran 2018 berlangsung pada H-10 tanggal 5 Juni lalu.
Sesuai data, jumlah penumpang turun di Stasiun Madiun pada H-10 (5/6) mencapai 1.360 orang, H-9 (6/6) 2.471 orang, H-8 (7/6) 2.798 orang, H-7 (8/6) 3.674 orang, H-6 (9/6) 4.655 orang, H-5 (10/6) 4.464 orang, dan H-4 (11/6) 4.546 orang.
"Dari data tersebut, jumlah kedatangan terpantau terus bertambah sejak hari Sabtu (9/6) hingga Senin (11/6). Hal itu seiring dimulainya libur cuti bersama sehingga banyak pegawai yang mulai melakukan perjalanan mudik," kata dia.
Ia menambahkan, peningkatan juga terpantau untuk jumlah penumpang yang naik dari Stasiun Madiun, meski belum terlalu signifikan.
Hal itu, lanjut Supriyanto, disebabkan karena Kota Madiun dan sekitarnya merupakan daerah tujuan mudik. Sehingga untuk penumpang yang naik dari Stasiun Madiun akan terpantau meningkat signifikas saat memasuki arus balik.
Sesuai data, jumlah penumpang yang naik dari Stasiun Madiun sejak H-10 (5/6) hingga H-4 (11/6) Lebaran 2018 telah mencapai 10.607 orang.
"Jumlah tersebut akan terus bertambah, mengingat libur Lebaran tahun ini sangat panjang. Adapun Daop 7 Madiun menargetkan total jumlah penumpang selama angkutan Lebaran tahun 2018 di seluruh wilayahnya mencapai 316.801 orang," tambahnya.
PT KAI (Persero) telah menetapkan masa angkutan Lebaran tahun 2018 berlangsng selama 22 hari. Yakni mulai tanggal 5 Juni 2018 atau (H-10) sampai dengan 26 Juni 2017 atau (H+10).
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018