Jakarta (ANTARA News) - Juara bulutangkis dunia 2005, Taufik Hidayat, ingin kembali meraih gelar yang sama tahun ini saat Kejuaraan Dunia segera digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 13-19 Agustus 2007.
"Tahun 2005 saya juara namun tahun lalu prestasi saya kurang bagus, maka 2007 ini inginnya juara lagi karena 2008 tidak ada Kejuaraan Dunia," ujar Taufik di sela-sela latihan di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Jumat.
Dalam Kejuaraan Dunia 2006, Taufik hanya sampai di 16 besar, kalah dari pemain China Chen Hong.
Pebulutangkis peringkat 10 dunia itu mengatakan bahwa selama ini ia melakukan persiapan untuk menghadapi event tersebut, meskipun secara mental agak terganggu dengan persiapan istrinya melahirkan.
"Saya memang mempersiapkan diri untuk kejuaraan dunia, tetapi mental agak terganggu, khawatir istri," ujar Taufik yang istrinya, Ami Gumelar sedang mengandung sembilan bulan.
Atas pertimbangan istri yang akan segera melahirkan itulah sampai saat ini ia belum dapat memastikan apakah akan ambil bagian dalam event tersebut meskipun ia tetap mendaftarkan diri.
"Ingin sih ingin ke kejuaraan Dunia, tetapi kelahiran anak adalah berkah bagi saya dan saya ingin menunggui istri melahirkan," kata menantu mantan ketua umum KONI Pusat Agum Gumelar itu.
"Kejuaraan dunia ada setiap tahun, sementara punya anak kan belum tentu," tambah juara Asian Games 2006 yang akan berangkat ke Kuala Lumpur jika anaknya lahir sebelum event tersebut berlangsung.
"Berangkat juga percuma kalau pikiran tidak tenang (karena istri belum melahirkan)," ujarnya.
Meski demikian, Taufik menilai Kejuaraan Dunia sekarang kurang bergengsi setelah sejak 2005 diselenggarakan setiap tahun, tidak dua tahun sekali seperti dulu atau empat tahun sekali seperti Olimpiade.
"Jadi kalaupun tidak ikut sekarang tidak perlu menunggu lama bisa langsung ikut tahun berikutnya. Namun karena tahun depan tidak diselenggarakan --karena ada Olimpiade-- saya inginnya menang
tahun ini," jelas Taufik.
Begitu juga dengan Olimpiade, Taufik, juara Olimpide 2004, juga ingin memenangi Olimpiade Beijing 2008 yang menurutnya adalah Olimpiade terakhirnya.
"Kalau menunggu empat tahun lagi sudah tua," ujar pebulutangkis kelahiran 10 Agustus 1981 itu.
Sementara itu, pemain tunggal putra lainnya, Sony Dwi Kuncoro, masih belum pulih sepenuhnya dari cedera pinggang yang dideritanya saat bertanding di Filipina Terbuka pekan lalu.
Meski sudah dapat berlatih, Sony yang pekan lalu mundur di semifinal Filipina Terbuka saat seharusnya bertemu Lee Chong Wei dari Malaysia yang akhirnya menjadi juara, masih membutuhkan waktu untuk pulih sepenuhnya.
"Sekarang sudah hampir sembuh. Tetapi untuk Kejuaraan Dunia, karena ini kejuaraan bergengsi saya harus berangkat dan harus siap main," ujar Sony.
Pemain peringkat 11 dunia tersebut tidak terlalu memikirkan target yang harus dicapainya dalam turnamen tersebut. "Selagi masih bisa main tetapi berangkat. Secara mental juga saya siap," kata pemain yang pada Kejuaraan Dunia tahun lalu kalah dari pemain China Bao Chunlai di babak 16 besar.
Berbeda dengan Sony, pelatih tunggal putra Hendrawan justru berharap pemain asuhannya itu pulih dulu sepenuhnya sebelum mengikuti turnamen.
"Kita lihat dulu dua tiga hari ke depan, kalau dia bisa pulih mungkin tetap berangkat, tetapi kalau belum pulih lebih baik dia fokus ke Olimpiade saja, toh tahun depan masih bisa ikut Kejuaraan Dunia," kata Hendrawan.
Pada Kejuaraan Dunia tahun ini, Pelatnas Cipayung mengirimkan tiga pemain tunggal putra yakni Taufik, Sony dan Simon Santoso. Selain itu terdapat dua tunggal putri, tiga ganda putra, dua ganda putri dan tiga ganda campuran.
Menurut rencana tim yang terdiri atas 21 pemain itu akan berangkat menuju Kuala Lumpur pada Sabtu (11/8) untuk mulai berlaga pada Senin (13/8). (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007