"Tahun depan rest area ditambah jumlahnya, fasilitasnya ditambah atau dilengkapi sehingga masyarakat bisa memilih rest area yang mana," ujar Agung saat memantau arus mudik di Cileunyi, Kabupaten Bandung, Selasa.
Agung mengatakan, pada musim mudik lebaran 2018, tidak ada kemacetan menonjol di setiap ruas jalan yang dilewati pemudik dan kepadatan hanya terpantau di rest area KM 87 Cipali, Selasa subuh tadi.
Masyarakat yang berangkat ke kampung halamannya, banyak yang memilih pergi subuh karena dinilai bisa menghindari kemacetan, terutama yang melewati jalur tengah.
"Tadi pagi agak padet di KM 87 rest area Cipali karena semuanya pengen salat subuh di rest area, tidak menampung kendaraan yang memang jumlahnya yang banyak," kata dia.
Namun, berdasarkan catatannya, pada mudik kali ini relatif lancar baik di jalur utara, tengah, dan selatan Jawa Barat.
"Seluruh rangkaian arus mudik terpantau tidak ada yang stuck sampai menunggu lama," kata dia.
Tak hanya itu, menurutnya, dari sisi kecelakaan pun menurun dibanding tahun lalu. Ia mencatat, terjadi penurunan 42 persen dibanding tahun lalu.
"Kalau yang lalu 18 kejadian sekarang delapan kejadian, yang tahun lalu 13 meninggal dunia, sekarang empat meninggal dunia, tetapi dua bukan di jalur mudik yakni di jalan pedesaan di Sukabumi dan di Bogor," katanya.
Angka kriminalitas pun cenderung turun karena dipicu oleh siap dan sigapnya polisi berjaga baik di tempat keramaian, jalur mudik, maupun patroli di setiap rumah yang ditinggalkan pemudik.
"Gangguan kriminalitas turun 25 persen yang biasanya satu hari seluruh Jawa Barat itu jambret, Curanmor sampai 75, tadi saya pagi monitor (turun) 48 persen," kata Agung.
Dia menambahkan penurunan kasus itu ada korelasinya atas tingkat kehadiran anggota polisi di jalan-jalan, patroli gabungan TNI dan Polri.
"Ada pengaruhnya, ada efeknya terhadap pelaku kejahatan," kata Agung.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018