Korban bernama Bagas Nur Fadilah (9), warga Desa Wonokerto, Kecamatan Kedunggalar. Korban sedianya bersama dengan sejumlah temannya bermain meriam-meriaman spiritus saat ngabuburit.
"Permainan meriam-meriaman itu dilakukan saat sore hari sambil menunggu waktu berbuka puasa. Tidak tahunya malah terjadi kecelakaan," ujar Kepala Desa Wonokerto Sudarto di Ngawi, Senin (11/6).
Sebelum dibawa ke Rumah Sakit At Tin Husada Ngawi, anak pasangan Supriyono dan Suheni tersebut, sempat dibawa oleh ibunya ke Puskesmas Kedunggalar. Namun oleh petugas puskesmas, siswa kelas II SD tersebut dirujuk ke rumah sakit.
Setelah mendapatkan perawatan selama beberapa jam dan kondisinya yang membaik, Bagas lalu direkomendasikan rumah sakit setempat untuk rawat jalan.
Sudarto menjelaskan berdasarkan penjelasan korban dan keluarganya, peristiwa tersebut bermula saat Bagas bermain meriam dari bahan bakar spiritus bersama empat temannya.
Salah satu anak memegang meriam, sedangkan lainnya memasukkan spiritus dan menyulutnya dengan korek api.
Apesnya, saat meriam dibunyikan, wajah Bagas berada di dekat moncong meriam mainan tersebut. Tak sempat menghidar, wajah bocah tersebut terkena semburan api dari dalam tabung yang terjadi bersamaan dengan suara ledakan.
Akibatnya, bocah tersebut langsung menangis kesakitan dan orang tuanya yang panik, kemudian membawanya ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan.
Beruntung luka bakar yang diderita korban tidak serius hingga akhirnya diperbolehkan pulang dan rawat jalan.
Bermain meriam-meriaman merupakan salah satu permainan favorit saat Bulan Puasa. Permainan tersebut biasa dilakukan saat ngabuburit.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018