Jakarta (ANTARA News) - DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyarankan kenaikan anggaran Kementerian Agama untuk lembaga pendidikan agama guna memperbaiki kualitas guru, bukan hanya meningkatkan konten pembelajaran.

Juru Bicara PSI, Milly Ratudian dalam keterangan persnya, Senin, menyatakan, "Guru berkualitas adalah guru yang tahu cara mengajar secara terstruktur dan jelas, fokus terhadap pengembangan individual murid sehingga mampu menciptakan cara mengajar yang interaktif, dan dapat membangun pemahaman konsep dan ide para murid.”

Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan anggaran Kementerian Agama bakal mengalami kenaikan hingga Rp887 miliar untuk 2019.

Dengan demikian, Kemenag bakal memiliki anggaran sekitar Rp63 triliun. Anggaran tambahan tersebut akan dialokasikan untuk pengembangan lembaga-lembaga pendidikan. Misalnya, madrasah, pondok pesantren, serta sekolah-sekolah agama lain.

"Jadi guru bukan hanya menuntut murid mengejar nilai akademis tetapi mampu membimbing murid mengembangkan potensi dan keterampilan yang mereka miliki," kata Milly yang juga Caleg PSI untuk Jabar II itu.

Milly mengatakan, kemampuan bernalar kritis dan memecahkan masalah secara analitis dari seorang murid dapat dibangun dari cara guru mendidik. Termasuk dalam persoalan mencegah kesempitan pemahaman agama yang bisa berujung pada radikalisme.

Selain itu, sertifikasi guru diharapkan bukan hanya dari segi administratif tetapi juga berdasarkan penilaian kinerja.

Milly menambahkan, manajemen guru yang baik diperlukan agar guru dapat mengajar dengan efektif dan diiringi pengembangan profesi secara berkelanjutan.

Karena Indonesia memiliki demografi dan kondisi topografi yang beragam, diharapkan setiap sekolah memiliki guru yang mampu meningkatkan keterampilan para murid berdasarkan potensi wilayah masing-masing.

"Jika peningkatan kualitas guru dan sekolah terjadi serentak dan merata di seluruh wilayah Indonesia, besar harapan Indonesia akan mengalami bonus demografi postif pada 2030," demikian Milly Ratudian.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018