Jakarta (ANTARA News) - PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) merampungkan penataan kembali Pelabuhan Belawan di Sumatera Utara yang awalnya pelabuhan konvensional menjadi khusus (dedicated terminal).
"Kami sudah merampungkan pembangunan bangunan terminal pemutus (cut off terminal) tiga lantai serta pelabuhan curah kering khusus impor di Pelabuhan Belawan sejak akhir tahun 2017," kata Direktur Utama Pelindo 1 Bambang Eka Cahyana dalam pertemuan dengan wartawan di Jakarta, Jumat.
Bambang mengatakan rampungnya dua fasilitas pelabuhan di Belawan itu membuat layanan kepada jasa pengguna kepelabuhan semakin meningkat, sekaligus menambah pendapatan perusahaan.
Menurut dia, awalnya sebelum dibangunnya "terminal cut off", truk pengangkut kontainer harus parkir dulu di lapangan menunggu bongkar muat serta dikenakan tarif parkir Rp175.000, namun dengan fasilitas baru ini tarif parkir juga meningkat.
"Pengguna jasa kepelabuhan diuntungkan dengan adanya fasilitas ini karena proses `predelivery inspection check` bisa langsung dilaksanakan di faslitas ini sehingga lebih cepat," katanya.
Bambang juga mengatakan, fasilitas "cut off terminal" ini berkapasitas 800 kendaraan.
Awalnya sebelum ada fasiitas ini hanya 300 saja, sekarang ini volume kendaraan naik bahkan bisa mencapai 1.000 kendaraan pada waktu sibuk (peak) bahkan sampai parkir di luar.
Fasilitas lainnya adalah pembangunan terminal curah kering khusus impor untuk cangkang kelapa sawit karena untuk curah memang dibedakan antara pelabuhan ekspor dan impor, jelasnya.
Bambang mengatakan dengan fasiitas layanan ini kapasitas bongkar muat dapat ditingkatkan dari 600 menjadi 1.000 ton per jam membuat waktu sandar kapal dapat dipersingkat dari dua hari kerja menjadi hanya 25 jam saja.
Pembenahan juga dilakukan pada akses jalan yang kini sudah dibeton seluruhnya juga gerbang masuk dibuat modern menggunakan sistem "barcode" sehingga tidak membutuhkan tenaga manusia lagi, jelasnya.
"Desain `gate`-nya sudah bagus sekarang. Pokoknya kami buat sesuai desain `zaman now`," ujar Bambang.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018