Baghdad (ANTARA News) - Enam lagi prajurit AS tewas di Irak, termasuk tiga marinir dan seorang pelaut, yang terbunuh dalam pertempuran sehari di provinsi bergolak Diyala sebelah utara Baghdad, ibukota Irak, kata militer, Kamis. Empat orang tewas pada Selasa dalam pertempuran di provinsi paling berbahaya kedua di Irak itu setelah Baghdad, dimana 10.000 prajurit AS dan Irak melancarkan ofensif besar-besaran terhadap lokasi yang diduga markas Al-Qaeda. Seorang prajurit lain tewas ditembak di Baghdad selatan, Rabu, dan seorang keenam tewas karena masalah yang tidak berkaitan dengan perang pada Selasa, kata militer. Dengan kematian-kematian terakhir itu, jumlah prajurit AS yang tewas di Irak sejak invasi Maret 2003 menjadi 3.640, menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas angka-angka Pentagon. Sebelumnya Kamis, dua komandan AS di Irak mengatakan kepada wartawan, jumlah korban AS tampaknya menurun sejak Mei, dan mereka menyebut hal itu sebagai "tanda positif awal" bahwa rencana keamanan lima bulan sedang menunjukkan hasil. "Kami mengalami penurunan jumlah korban pada Mei karena kami memasuki daerah-daerah yang tidak kami masuki untuk waktu lama dan itu merupakan tempat berlindung aman yang dibentuk ekstrimis," kata Letjen Raymond Odierno. "Memasuki daerah-daerah ini kami tahu akan sangat berat pada awalnya. Kami kini mengendalikan daerah-daerah ini," katanya. Pada akhir Juni ribuan prajurit AS dan Irak memasuki provinsi Diyala dalam sebuah penyerbuan yang dikenal sebagai Operation Arrowhead Ripper yang bertujuan menghalau gerilyawan Al-Qaeda dari ibukota provinsi itu, Baquba. Namun segera setelah invasi itu diluncurkan Odierno mengatakan, 80 persen dari para pemimpin senior Al-Qaeda di kota itu telah melarikan diri menjelang penyerbuan tersebut, meninggalkan daerah berliku yang telah dipasangi ranjau dan bom itu. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007