Kandahar, Afghanistan (ANTARA News) - Seorang prajurit Inggris tewas di Afghanistan selatan, Kamis, sehingga jumlah prajurit asing yang tewas tahun ini di negara yang dilanda perang itu menjadi 121, kata seorang pejabat. "Seorang prajurit ISAF tewas hari ini (Kamis) di Afghanistan selatan," kata jurubicara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), John Thomas, kepada AFP. Kementerian Pertahanan Inggris mengumumkan di London, prajurit itu adalah anggota batalyon pertama Grenadier Guards dan tewas selama operasi untuk menghalau pasukan Taliban di lembah Gereshk. Terdapat lebih dari 50.000 prajurit asing yang sebagian besar berada di bawah komando NATO yang memerangi pemberontakan Taliban yang telah menewaskan ribuan orang sejak mereka digulingkan dari kekuasaan pada akhir 2001. Secara terpisah seorang penyerang bom bunuh diri menabrakkan kendaraannya yang berisikan peledak ke konvoi NATO di sebuah jalan raya dekat Kandahar selatan, menewaskan dirinya sendiri namun tidak menimbulkan korban lain, kata polisi. "Itu merupakan serangan bom mobil bunuh diri yang gagal. Untungnya hanya penyerang bunuh diri itu yang tewas dan tidak ada korban di pihak pasukan NATO atau warga sipil," kata Akhtar Mohammad, seorang polisi di lokasi ledakan tersebut kepada AFP. Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di Afghanistan oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001. Pasukan koalisi di Afghanistan mencakup sekitar 13.000 prajurit AS dan ratusan prajurit dari negara-negara lain, sementara sekitar 37.000 prajurit asing lain berada di negara Asia tengah itu dalam naungan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO. (*)
Copyright © ANTARA 2007